Para menteri pertahanan NATO berkumpul di Brussel hari Rabu (16/3) untuk membahas perang di Ukraina dan tanggapan aliansi pertahanan kawasan itu terhadap agresi Rusia.
Dalam beberapa pembicaraan di markas NATO di Brussel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan rekan-rekannya mempertimbangkan mekanisme pertahanan yang akan didirikan di sisi timur kawasan organisasi tersebut, dari Estonia di bagian utara, dan ke selatan termasuk Latvia, Lithuania dan Polandia hingga Bulgaria dan Rumania di Laut Hitam.
Tujuannya adalah untuk mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke salah satu dari 30 negara sekutu itu - tidak hanya selama perang Ukraina, namun juga untuk lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Para menteri itu diharapkan akan menugaskan komandan militer NATO untuk menyusun beberapa pilihan bagi penempatan pasukan di bagian timur secara lebih permanen, dan dalam jumlah yang lebih besar – tidak seperti kelompok tempur bergilir berjumlah sekitar 5.000 tentara yang dikerahkan ke negara-negara Baltik dan Polandia dalam beberapa tahun terakhir.
Opsi-opsi tersebut akan dipelajari oleh para pemimpin NATO selama pertemuan puncak berikutnya di Madrid pada Juni 2022. [mg/lt]