Tautan-tautan Akses

Menteri Ultranasionalis Israel Kunjungi Situs Suci Yerusalem


Itamar Ben Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru dan pemimpin partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), menyapa para pendukungnya saat berkunjung ke pasar Mahane Yehuda di Yerusalem pada 30 Desember 2022. (Foto: AFP)
Itamar Ben Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru dan pemimpin partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), menyapa para pendukungnya saat berkunjung ke pasar Mahane Yehuda di Yerusalem pada 30 Desember 2022. (Foto: AFP)

Seorang menteri ultranasionalis Kabinet Israel mengunjungi situs suci Yerusalem, Selasa (3/1), untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu. Kunjungan itu dipandang oleh warga Palestina sebagai provokasi.

Sebelumnya pada hari itu, sejumlah pejabat Palestina mengatakan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tewas oleh tembakan pasukan Israel di dekat kota Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengatakan pasukannya telah menembak seseorang yang terlibat dalam konfrontasi kekerasan dengan mereka.

Di Yerusalem, Itamar Ben-Gvir memasuki situs yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci -- dan oleh Muslim sebagai kompleks Masjid al-Aqsa -- dengan diapit oleh kontingen besar polisi.

Pasukan keamanan Israel mengamankan area di kompleks yang menaungi Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 5 Mei 2022. (Foto: Reuters)
Pasukan keamanan Israel mengamankan area di kompleks yang menaungi Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 5 Mei 2022. (Foto: Reuters)

Ben-Gvir telah lama menyerukan akses Yahudi yang lebih besar ke situs suci itu, yang dipandang oleh warga Palestina sebagai tindakan provokatif dan berpotensi membuka peluang bagi Israel untuk mengambil kendali penuh atas kompleks tersebut.

Sebagian besar rabi melarang orang Yahudi berdoa di situs tersebut, tetapi dalam beberapa tahun terakhir muncul gerakan yang makin berkembang yang mendorong orang-orang Yahudi untuk beribadah di sana.

Situs tersebut sering menjadi tempat bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel, yang terakhir terjadi pada bulan April tahun lalu.

Yordania, yang bertindak sebagai pengelola tempat suci yang diperebutkan, mengutuk kunjungan Ben-Gvir “dalam pernyataan terkerasnya.''

Niat yang dinyatakan Ben-Gvir untuk mengunjungi situs tersebut awal pekan ini mendapat ancaman dari kelompok militan Islam Hamas.

Ben-Gvir menulis di Twitter setelah kunjungannya itu bahwa situs tersebut “terbuka untuk semua orang dan jika Hamas berpikir bahwa ancamannya akan menghalangi saya, mereka harus tahu bahwa waktu telah berubah.”

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa kunjungan Ben-Gvir ke situs tersebut adalah “kelanjutan dari agresi pendudukan Zionis di tempat-tempat suci kami dan perang terhadap identitas Arab kami.''

“Rakyat Palestina kami akan terus mempertahankan tempat-tempat suci mereka dan masjid Al-Aqsa,” katanya. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG