Menteri urusan vaksin Inggris membela keputusan pemerintah untuk memberikan vaksin virus corona kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Ia mengatakan Inggris memiliki "saran medis terbaik di dunia."
Inggris, Senin (13/9) memutuskan untuk mengikuti negara-negara lain, sementara pemerintah memperhitungkan bahwa vaksinasi yang diperluas disertai perubahan pada perilaku sosial dapat mencegah lockdown di musim dingin.
Menteri Vaksin Nadhim Zahawi mengatakan pemerintah menerima rekomendasi tersebut dan akan mulai memvaksinasi minggu depan.
Vaksinasi bagi anak-anak dan suntikan penguat untuk orang dewasa yang berisiko menjadi bagian dari “seperangkat alat” untuk mengendalikan infeksi COVID-19 pada musim gugur dan musim dingin tahun ini yang akan diumumkan Perdana Menteri Boris Johnson, Selasa (14/9), dalam sebuah konferensi pers.
Zahawi meyakinkan sesama anggota parlemen bahwa persetujuan orang tua untuk vaksinasi akan sangat membantu.
Dia menambahkan "hanya dalam keadaan yang sangat langka ketika orang tua tidak memberi persetujuan bagi anak yang ingin divaksinasi." Anak dapat membuat keputusan untuk diri mereka sendiri, setelah "dianggap kompeten secara hukum" oleh sebuah panel.
Menjawab pertanyaan tentang keadilan suntikan booster jika dibandingkan dengan kekurangan vaksin di negara lain, Zahawi mengatakan Inggris telah menyumbangkan 9 juta dari 100 juta dosis yang akan diberikan Inggris melalui program COVAX.
Kepala petugas medis Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, Senin (13/9), merekomendasikan agar anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun diberikan dosis tunggal vaksin Pfizer/BioNTech, meskipun penasihat vaksin pemerintah mengatakan bulan ini bahwa langkah itu hanya akan berdampak kecil bagi kesehatan. [mg/jm]