Jumlah migran yang berkerumun di pagar perbatasan yang memisahkan San Diego dan Tijuana telah meningkat tajam dalam satu minggu terakhir.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mulai Kamis (11/5) akan mulai menolak suaka bagi migran yang tiba di perbatasan Amerika-Meksiko, tanpa terlebih dahulu mendaftar online atau mencari perlindungan di negara-negara yang mereka lewati. Aturan tersebut merupakan perubahan mendasar dalam kebijakan imigrasi ketika AS bersiap mengakhiri pembatasan terkait pandemi yang dikenal sebagai “Title 42.”
Para pencari suaka telah tiba di perbatasan itu dalam jumlah sangat besar untuk mengantisipasi pencabutan pembatasan untuk masuk ke wilayah Amerika Serikat, yang diperkirakan terjadi akhir minggu ini. Sebelumnya, kebijakan “Title 42” memungkinkan pemerintah AS untuk segera mengusir migran ke Meksiko. Namun kini para pejabat memperingatkan kesulitan yang bakal dihadapi seiring berakhirnya “Title 42” itu.
Aturan baru yang diumumkan pemerintah pada Rabu adalah bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi penyeberangan perbatasan secara ilegal, sambil menciptakan jalur hukum baru.
Hal ini mencakup rencana untuk membuka 100 pusat migrasi regional di Belahan Bumi Barat (Western Hemisphere) dan pembebasan bersyarat kemanusiaan pada 30.000 orang per bulan untuk memasuki wilayah AS dari empat negara. Para pejabat AS telah merinci langkah-langkah yang mereka ambil, termasuk meningkatkan penerbangan deportasi, saat bersiap menghadapi peningkatan arus masuk migran yang substansial di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Banyak migran yang khawatir dengan semakin sulitnya memasuki Amerika, telah berupaya menyeberangi perbatasan sebelum “Title 42” berakhir pada Kamis, dan aturan baru dimulai.
Berdasarkan “Title 42,” petugas perbatasan dapat dengan cepat mengembalikan orang-orang yang tiba. Lebih dari 2,8 juta orang telah dikembalikan ke negara asal mereka sejak Maret 2020.
Tetapi setelah aturan itu berakhir pada Kamis, maka migran yang tertangkap menyebrang secara ilegal tidak akan diizinkan kembali selama lima tahun ke depan. Mereka juga akan menghadapi tuntutan pidana jika bersikeras melakukannya.
Sebagian besar orang yang datang ke perbatasan Amerika Serikat-Meksiko mengaku telah melarikan diri dari penganiayaan atau kemiskinan di negara asal mereka. Migran dan kelompok-kelompok yang bekerja dengan mereka mencatat desas-desus dan disinformasi dari para penyelundup yang semakin mempersulit para migran untuk memahami apa yang harus mereka lakukan. [em/rs]
Forum