Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kesepakatan nuklir bersejarah dengan negara-negara kekuatan dunia pekan ini tidak akan mengubah kebijakan Iran terhadap pemerintah Amerika Serikat yang dianggapnya angkuh.
Khamenei mengatakan Sabtu dalam sebuah pidato televisi, kebijakan AS di Timur Tengah bertentangan dengan strategi Teheran, dan Iran akan terus mendukung sekutu-sekutunya di Timur Tengah termasuk kelompok Hizbullah di Lebanon, kelompok-kelompok perlawanan Palestina, dan pemerintah Suriah. Khamenei berpidato di hadapan kerumunan warga Iran di Teheran untuk menandai akhir bulan suci Ramadan.
Pemimpin tertinggi Iran, yang menjadi pengambil keputusan final untuk semua masalah negara, mengatakan Iran dan AS memiliki kebijakan sangat berbeda di Timur Tengah sehingga akan sangat sulit mencapai kesepakatan.
Pernyataan Khamenei ini tampaknya dilontarkan sebagai tanggapan terhadap Presiden Hassan Rouhani yang mengatakan kesepakatan bersejarah di Wina bisa secara bertahap mengakhiri rasa saling tidak percaya antara Iran dan AS bila diimplementasikan dengan itikad baik.
Iran menyebut Hizbullah sebuah gerakan perlawanan, sementara AS mengkategorikannya sebagai kelompok teroris.
Iran juga terus menyerukan penghancuran Israel. Dalam pidatonya hari Sabtu, Khamenei menggambarkan Israel sebagai pemerintah teroris. Israel sendiri menentang kesepakatan nuklir yang dicapai Iran dengan negara-negara kuat dunia.
