Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins telah melaporkan 177,8 juta kasus COVID-19 global dan 3,8 juta kematian. Amerika Serikat (AS) masih merupakan negara dengan infeksi terbanyak pada 33,5 juta, disusul India dengan 29,8 juta.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (18/6) mengimbau negara-negara Uni Eropa untuk mewaspadai penyebaran varian baru virus corona dan menyerukan blok itu agar mengoordinas kebijakan pembukaan kembali perbatasan.
"(Kita) tetap harus berhati-hati agar kita bisa memiliki musim panas dengan banyak kebebasan, apabila tidak bisa mendapat semua kebebasan," kata Merkel dalam konferensi pers gabungan di Berlin sebelum kedua pemimpin itu mengadakan jamuan makan malam.
"Beberapa negara telah membuka kembali perbatasan mereka lebih awal demi alasan-alasan terkait industri pariwisata, tapi kita harus berhati-hati agar tidak mengimpor varian baru lagi," kata Macron.
Macron merujuk pada situasi di Inggris, sementara Merkel merujuk ke Portugal untuk menunjukkan bagaimana situasi bisa cepat berubah.
Inggris pekan ini menangguhkan pelonggaran pembatasan terkait pandemi karena prevalensi varian delta, yang pertama kali dideteksi di India. Sementara para pejabat Portugis pada Kamis (17/6) melarang perjalanan keluar masuk Ibu Kota Portugal, Lisbon, karena varian itu. [vm/ft]