Pihak berwenang, Rabu (28/3), mulai menghitung surat suara dalam pemilu presiden Mesir yang dapat dipastikan memberi Presiden Abdel-Fattah el-Sissi masa jabatan empat tahun kedua, Associated Press melaporkan.
Para pejabat pemilu sebelumnya memperpanjang pemungutan suara selama satu jam. Warga diperingatkan untuk memilih atau berisiko membayar denda karena pihak berwenang berusaha meningkatkan jumlah pemilih yang memberikan suara.
El-Sissi tidak menghadapi penantang serius dalam pemilihan ini. Pemilihan kali ini mirip referendum yang diadakan para penguasa otoriter selama beberapa dekade sebelum pergolakan Arab pada 2011, yang sempat menimbulkan harapan bagi perubahan demokratis.
Penantang yang serius dipaksa keluar dari persaingan atau ditangkap, termasuk mantan Perdana Menteri Ahmed Shafiq, yang Selasa malam hadir di sebuah TPS untuk memberikan suara.
Ini merupakan penampilan publik Shafiq pertama sejak ia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diripada Desember dari Uni Emirat Arab, tempat ia bermukim setelah kalah tipis pada pemilu 2012 dari Mohammed Morsi yang Islamis.
Hampir 60 juta warga Mesir memenuhi syarat untuk memberikan suara di 13.700 tempat pemungutan suara resmi. Hasil resmi diperkirakan keluar pada 2 April. [my/ds]