Kementerian Dalam Negeri Mesir hari Senin (12/12) menuduh para pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin bertanggung jawab atas serangan hari Minggu atas Gereja Koptik di Kairo yang menewaskan 25 orang.
Pernyataan kementerian itu menyebutkan, serangan dipimpin oleh seorang tersangka yang mendapat bantuan dana, logistik dan latihan dari para pemimpin Ikhwanul yang tinggal di Qatar.
Kelompok Muslim terlarang itu membantah keterlibatan apa pun dengan ledakan bom di Gereja Koptik Saint Peter dan Saint Paul hari Minggu.
Ini adalah serangan paling mematikan atas kelompok minoritas Kristen Mesir, yang merupakan 10 persen dari seluruh penduduk negeri itu.
Menurut pernyataan kementerian dalam negeri, Mahmoud Shafik Mohammed Mostafa, 22, penyerang bunuh diri itu, pernah ditangkap tahun 2014, tapi kemudian dibebaskan.
Presiden Abdel Fattah el-Sissi menyebut Mostafa sebagai penyerang bunuh diri, ketika menghadiri upacara pemakaman para korban hari Senin.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu, tapi warga Kristen Koptik telah menjadi sasaran serangan sebelumnya. [isa/sp]