New Delhi membatalkan aturan yang membatasi layanan tes virus corona dan aturan mengkhususkan layanan rawat inap rumah sakit hanya untuk warga ibu kota India itu.
Jumlah kasus baru terus melonjak di New Delhi dalam beberapa pekan terakhir seiring pelonggaran lockdown. Hingga Selasa (9/6), jumlah kasus baru yang telah dikukuhkan di New Delhi mencapai 29.943, sementara secara nasional India memiliki 266.598 kasus, terbesar kelima di dunia.
Seperti halnya negara-negara lain di dunia, angka-angka itu sebetulnya jauh lebih rendah daripada kenyataannya karena sejumlah alasan, termasuk jumlah pengetesan yang terbatas.
Sejak berkuasa pada 2013, pemerintahan New Delhi yang dipimpin Arvind Kejriwal memprioritaskan investasi di bidang layanan kesehatan. New Delhi saat ini dilaporkan memiliki layanan kesehatan terbaik di India sehingga menarik kedatangan pasien dari berbagai penjuru negara itu.
Kejriwal, Minggu (7/6) mengumumkan, rawat inap hanya diberikan kepada pasien Covid-19 yang berstatus warga New Delhi, dan tes hanya diberikan pada mereka yang menunjukkan gejala-gejala penyakit itu.
Namun, pemerintah pusat yang dipimpin PM Narendra Modi secara keras menentangnya. Pada Senin malam, Kejriwal tampaknya menyetujui desakan Modi karena melalui Twitter ia menyatakan, rumah-rumah sakit di New Delhi kini memberikan layanan kepada semua warga India.
Situasi berubah drastis di New Delhi sejak awal pekan ini dengan mulai dibukanya kembali mal-mal, tempat-tempat ibadah, restoran-restoran dan perbatasan-perbatasan antara negara bagian. Setelah lockdown selama 10 pekan, keramaian kini terlihat di mana-mana. [ab/uh]