Michael Jordan akan membawa sengketa merek dagang dengan perusahaan olahraga China ke Mahkamah Agung China, menurut pengacara bintang bola basket tersebut hari Jumat (15/5), menjadikannya salah satu dari banyak kasus yang menuduh perusahaan lokal meniru merek-merek global dengan ilegal.
Mantan bintang klub bola basket Chicago Bulls menuntut Qiaodan Sports pada tahun 2012, mengatakan bahwa perusahaan pakaian olahraga yang terletak di provinsi Fujian selatan tersebut membangun bisnisnya dengan menggunakan nama Chinanya dan seragam bernomor "23" yang ia kenakan tanpa ijinnya.
Awal tahun ini, pengadilan memenangkan Qiaodan atas sengketa merek dagang tersebut, dan keputusan ini baru-baru ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Rakyat Kota Beijing, menurut seorang pegawai firma hukum China yang mewakili Jordan.
Jordan akan membawa perkara tersebut ke pengadilan tinggi China, menurut juru bicara tim hukum Jordan dalam sebuah email. "Terkait keputusan sengketa merek dagang, kami berniat untuk mengajukan banding ke pengadilan Mahkamah agung untuk persidangan ulang," bunyi email tersebut, menambahkan bahwa kasus lain dengan Qiaodan Sports tentang hak nama dagang masih berlangsung.
Jordan dikenal dengan "Qiaodan" di kalangan pecinta bola basket China, yang juga merupakan kampung halaman bintang mantan pemain Houston Rockets, Yao Ming.
Ketika ditanya tentang keputusan baru-baru ini, Ren Juan, anggota departemen hukum Qiaodan Sports, mengatakan: "Qiaodan Sports akan menghormati keputusan pengadilan." Ia menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Reuters tidak bisa menghubungi pengadilan Beijing saat ini. Pada tahun 2013, kantor berita yang dioperasikan oleh negara, Xinhua, mengatakan Qiaodan Sports telah menuntut Michael Jordan karena merusak reputasi mereka dan menuntut 8 juta dolar sebagai kompensasi.
Kasus Jordan adalah salah satu dari beberapa kasus lainnya yang melibatkan perusahaan asing yang berhadapan dengan kasus merek dagang di China.
Apple Inc membayar $60 juta pada tahun 2012 untuk menyelesaikan kasus merek dagang iPad mereka, sementara media lokal melaporkan bulan lalu bahwa sebuah afiliasi produsen sepatu AS New Balance kalah dalam kasus merek dagang terhadap perusahaan lokal.
Jordan, yang bernilai sekitar 1 milyar dolar menurut Forbes, adalah pemilik mayoritas tim bola basket Charlotte Hornets dan mempunyai kontrak yang menguntungkan dengan Nike Inc, yang memproduksi sepatu Air Jordan.