Keluarga Hernández, pada Rabu (8/6), mempunyai harapan tinggi untuk bisa mencapai Amerika Serikat dan menyelesaikan perjalanan panjang mereka dari Venezuela.
Keluarga itu termasuk di antara ribuan migran yang kini berjalan kaki di sepanjang jalan raya pedesaan di Meksiko selatan.
Setelah berjalan selama dua hari, mereka menghabiskan hari Rabu dengan beristirahat di daerah terbuka namun tertutup, sehingga mereka bisa tidur di atas sprei yang dibentangkan di atas beton.
Mereka telah berjalan sejauh 40 kilometer sejak meninggalkan kota Tapachula pada Senin (6/6).
“Kami selangkah lagi memasuki Amerika Serikat dan kami telah berhasil melalui semuanya dengan seluruh keluarga saya. Saya pikir kami sangat dekat dengan tujuan kami, jadi harus berjuang untuk mendapat istirahat yang baik," kata Hernández.
Berbeda dengan sebelumnya, sebagian besar rombongan migran terbaru yang melintasi Meksiko ini adalah orang-orang Venezuela. Dan jumlah mereka merupakan yang terbesar pada tahun ini.
Faktor penyebab peningkatan tersebut mungkin terletak pada perubahan kebijakan yang diterapkan oleh Meksiko pada Januari lalu. Kebijakan itu mengharuskan warga Venezuela memperoleh visa untuk memasuki negara itu.
Sebelum perubahan itu, orang-orang Venezuela terbang ke Mexico City atau Cancun sebagai wisatawan dan kemudian berjalan dengan nyaman ke perbatasan. Banyak yang berhasil berjalan dari rumah ke perbatasan AS hanya dalam waktu empat hari.
Sebaliknya, pihak berwenang AS mencatat lebih sedikit orang Venezuela di perbatasan selatan, turun dari lebih 22.000 pada Januari menjadi hanya 4.000 pada April lalu.
Lebih setengah dari 34.000 migran yang melintasi Celah Darien yang berbahaya antara Kolombia dan Panama sejak Januari adalah orang Venezuela, menurut Layanan Migrasi Nasional Panama. [ps/ka]