Annie Zigman, seorang desainer sulam berusia 25 tahun, mengatakan, ia melihat minat terhadap kerajinan menyulam meningkat sejak awal pandemi.
“Pada masa lalu, menyulam adalah sesuatu yang Anda anggap sebagai hobi dan aktivitas nenek Anda, tetapi dewasa ini, kerajinan tangan yang satu ini tidak lagi hanya untuk nenek Anda,” jelasnya.
Zigman tidak asing dengan dunia menyulam. Namun ketika mulai semakin menekuninya selama masa pandemi, ia tidak menemukan desain modern yang disukainya.
“Banyak desain yang menurut saya bukan gaya saya pada saat itu. Jadi saya berpikir, 'Oh, saya bisa membuat desain sesuai keinginan sendiri,” jelasnya.
Berkat media sosial, desain-desain sulaman Zigman menyebar dan mengundang banyak minat, terutama Milenial dan Gen Z. Fenomena ini setidaknya terbaca oleh Sarina Cannozzaro, anggota klub menyulam Stitch Club New York City.
"Saya pikir ini memang agak ada perubahan. Saya kira saat ini ada banyak desainer sulam generasi muda. Menyulam menjadi kegiatan yang sangat trendi. Desain-desain yang muncul saat ini jauh lebih terfokus pada Milenial dan Gen Z. Saya kira inilah yang menarik banyak orang muda untuk akhirnya menekuni kerajinan tangan yang satu ini," komentar Sarina.
LeighAnne Tucci, pendiri Stitch Club New York City, membenarkan pendapat Cannizaro.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan. Saya dan teman-teman sering pergi dan menjelajahi berbagai toko kerajinan tangan setiap bulannya dan saya menyukai desain-desain sulaman yang ada. Ini memberi saya ide mengenai kegiatan yang bisa saya lakukan di rumah setelah hari kerja yang panjang, ketimbang menghabiskan waktu dengan ponsel saya sepanjang malam,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan menyulam selama ini membantunya mengatasi suasana hati yang tidak menentu selama masa pandemi.
Beberapa pesohor AS dikabarkan juga menekuni kegiatan menyulam selama pandemi. Taylor Swift, Julia Roberts dan Amy Adams termasuk di antara mereka. Swift bahkan sempat membuat karya sulam khusus untuk teman baiknya sesama penyanyi, Ed Sheeran. [ab/lt]
Forum