Kelompok militan terkait al-Qaida yang dikenal sebagai MUJAO (Gerakan Persatuan Jihad di Afrika Barat) itu mengambil alih kendali kota Gao dari MNLA hari Rabu.
Koresponden VOA hari Kamis mengatakan bahwa bendera hitam spanduk MUJAO dapat dilihat di seluruh kota itu. Dia melaporkan bahwa kelompok militan lain, Ansar Dine, mendatangkan lebih dari 100 pejuang untuk mendukung MUJAO di Gao.
Para militan itu berpatroli di jalan-jalan di Gao dan saksi mata mengatakan, sejumlah anggota MNLA telah ditangkap.
Juga Kamis, para pemimpin kelompok-kelompok militan Islamis – yakni MUJAO, Ansar Dine dan al-Qaida Di Maghrib Islam – mengadakan pembicaraan di Gao. Tidak jelas apa yang dibahas para pemimpin itu.
Koresponden VOA Idris Fall mengatakan para pejuang Islamis tiba dengan truck sepanjang hari.
MNLA bertempur mendukung Ansar Dine sebelumnya tahun ini untuk mengambil alih Mali Utara dari pasukan pemerintah.
Kelompok Tuareg berusaha membentuk negara terpisah di Mali utara, sementara para militan Islamis berusaha menerapkan hukum Islam yang keras.
Aliansi singkat kedua kelompok itu pecah setelah terjadi sengketa mengenai Syariah.
Koresponden VOA hari Kamis mengatakan bahwa bendera hitam spanduk MUJAO dapat dilihat di seluruh kota itu. Dia melaporkan bahwa kelompok militan lain, Ansar Dine, mendatangkan lebih dari 100 pejuang untuk mendukung MUJAO di Gao.
Para militan itu berpatroli di jalan-jalan di Gao dan saksi mata mengatakan, sejumlah anggota MNLA telah ditangkap.
Juga Kamis, para pemimpin kelompok-kelompok militan Islamis – yakni MUJAO, Ansar Dine dan al-Qaida Di Maghrib Islam – mengadakan pembicaraan di Gao. Tidak jelas apa yang dibahas para pemimpin itu.
Koresponden VOA Idris Fall mengatakan para pejuang Islamis tiba dengan truck sepanjang hari.
MNLA bertempur mendukung Ansar Dine sebelumnya tahun ini untuk mengambil alih Mali Utara dari pasukan pemerintah.
Kelompok Tuareg berusaha membentuk negara terpisah di Mali utara, sementara para militan Islamis berusaha menerapkan hukum Islam yang keras.
Aliansi singkat kedua kelompok itu pecah setelah terjadi sengketa mengenai Syariah.
