Militan Kurdi menyerang konvoi pasukan Turki hari Minggu (6/9) di dekat perbatasan dengan Iran dan Irak, membuat harapan bagi perdamaian semakin sulit tercapai.
Gerilyawan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK) mengatakan mereka menewaskan 15 prajurit ketika mereka menembaki dua kendaraan militer Turki di provinsi Hakkari.
Korban tewas belum dikonfirmasi secara independen.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu bergegas kembali ke Ankara dari kota Konya untuk melakukan pertemuan darurat dengan tim keamanannya. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi bahwa "strategi baru akan diterapkan dalam memerangi teror (PKK). Kami akan terus melaksanakannya dengan tekad penuh."
Serangan hari Minggu oleh Kurdi kemungkinan adalah yang paling mematikan sejak bulan Juli, ketika kekerasan oleh kedua belah pihak mengakibatkan runtuhnya gencatan senjata yang sudah dua tahun.
Kurdi telah melakukan perang gerilya selama 30 tahun memperjuangkan otonomi bagi Kurdi di bagian Turki selatan dan Irak utara.
Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat menganggap PKK sebagai kelompok teroris. (zb/al)