Militan dan warga setempat mengatakan serangan terhadap terminal Escravos milik perusahaan minyak Chevron telah menutup operasi utama lepas pantai perusahaan itu di Nigeria.
Serangan hari Kamis (26/5) itu adalah yang ketiga terhadap satu fasilitas Chevron di Nigeria bulan ini, dan yang terbaru dari serangkaian serangan yang diklaim oleh Niger Delta Avengers dan membuat produksi Nigeria terendah dalam 20 tahun.
Menurut penduduk, bom yang ditaruh di pipa bawah tanah yang mengalirkan listrik memaksa Chevron yang berbasis di Amerika menghentikan operasi di terminal yang mengekspor lebih dari 160 ribu barrel minyak sehari.
Avengers memerintahkan perusahaan-perusahaan minyak meninggalkan delta selatan akhir bulan Mei. Mereka menuntut bagian yang lebih besar dari kekayaan minyak Nigeria. Meskipun ada laporan mereka bolehjadi
dibeayai oleh penduduk Kristiani di selatan yang menentang Presiden Muhammadu Buhari, seorang Muslim dari utara.