Seorang juru bicara pemerintah Afghanistan menyatakan 43 orang tewas sewaktu sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah gedung pemerintah di Kabul pada hari Senin.
Serangan dimulai pada siang hari sewaktu seorang pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan mobilnya yang penuh bahan peledak di luar bangunan tersebut, yang menjadi kantor beberapa institusi, termasuk departemen bagi para penyandang disabilitas dan veteran perang. Begitu pintu masuk dapat diterobos, kawanan bersenjata bergegas memasuki gedung dan memulai konfrontasi sengit dengan polisi yang berlangsung hingga tujuh jam.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Waheed Majro mengatakan sedikitnya 10 orang cedera dalam serangan itu. Seorang polisi serta tiga militan lainnya tewas dalam konfrontasi tersebut.
Menurut para pejabat lebih dari 200 karyawan departemen tersebut telah dievakuasi dengan aman setelah serangan dimulai. Gedung-gedung dan departemen penting lainnya juga terletak di kawasan yang sama di Kabul Timur, di mana kekerasan terjadi.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Senin. Pemberontak Taliban dan militan ISIS mengaku merencanakan serangan-serangan sebelumnya di Kabul.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan rencana akan menarik setengah dari 14 ribu tentara Amerika di Afghanistan. [uh]