Sebuah laporan dalam suratkabar terkemuka Amerika mengatakan para komandan militer Amerika di Afghanistan sedang mengembangkan strategi yang hendak membiarkan korupsi yang terbatas, tetapi menindak korupsi besar-besaran.
Harian Washington Post mengutip para pejabat tinggi pertahanan yang tidak disebut namanya, yang yakin bahwa ancaman yang paling mendesak terhadap kestabilan di Afghanistan adalah pemberontakan Taliban bukan korupsi.
Suratkabar itu mengatakan para pejabat telah menyimpulkan bahwa usaha yang meluas untuk membasmi korupsi akan menciptakan kekacauan, dan mengakibatkan kevakuman kegiatan pemerintahan yang dapat dimanfaatkan Taliban.
Washington Post melaporkan seorang pejabat pertahanan mengatakan bahwa menolak para pemimpin yang “tidak sama sekali suci” akan kurang ampuh dalam melawan ancaman utama, yakni, Taliban.
Laporan suratkabar itu mengatakan belum jelas apakah Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan badan-badan penegak hukum Amerika sependapat dengan pandangan para pejabat militer itu.