Militer AS, Rabu (22/9) mengumumkan rencananya untuk memberlakukan serangkaian rekomendasi untuk menangani serangan seksual dan pelecehan seksual di kalangan personelnya.
Sebuah panel peninjau independen mengemukakan serangkaian tindakan yang harus diambil Departemen Pertahanan untuk menangani masalah akuntabilitas, pencegahan, budaya dan perawatan korban.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Rabu (23/9) menyetujui skema untuk melakukan langkah-langkah tersebut, dengan mengatakan ia berharap para pemimpin Pentagon akan “bertindak cepat dan dengan seksama menerapkannya.”
“Saya telah jelaskan sejak hari pertama menjadi Menteri Pertahanan bahwa kita harus berbuat lebih banyak untuk menghapus serangan seksual dan pelecehan seksual dari seluruh jajaran. Saya menyatakan sedari awal bahwa ini adalah masalah kepemimpinan, dan kita akan memimpin,” kata Austin dalam sebuah memo.
Sebagian dari rekomendasi itu telah diberlakukan, tetapi yang lainnya memerlukan identifikasi dan rekrutmen staf. Deputi Menteri Pertahanan Kathleen Hicks mengatakan kepada wartawan akan perlu waktu hingga 2027 untuk menerapkan sepenuhnya tahap pertama dari empat tahap rencana itu.
Para pejabat Pentagon menyebut tahap pertama itu sebagai tahap yang paling komprehensif dan menjadi landasan bagi keseluruhan perubahan. Perombakannya mencakup penghapusan penuntutan serangan seksual dan pelecehan seksual dari rantai komando militer, membentuk investigator independen untuk serangan seksual, menuntut pertanggungjawaban personel atas pelecehan siber, dan melihat cara-cara negara-negara sekutu memberi kompensasi kepada korban serangan seksual.
Sebuah survei Pentagon pada tahun 2018 memperkirakan lebih dari 20 ribu anggota militer AS mengalami serangan seksual pada tahun itu. [uh/ab]
