Tautan-tautan Akses

Militer AS Undang Media Tinjau Dermaga Gaza yang Dibuka Kembali setelah Jeda Operasi


Sejumlah tentara AS berdiri di atas Dermaga Trident, dermaga sementara yang digunakan untuk mengirimkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, di pesisir Gaza, pada 25 Juni 2024. (Foto: Reuters/Amir Cohen)
Sejumlah tentara AS berdiri di atas Dermaga Trident, dermaga sementara yang digunakan untuk mengirimkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, di pesisir Gaza, pada 25 Juni 2024. (Foto: Reuters/Amir Cohen)

Dengan kehadiran sejumlah tentara Amerika Serikat yang berada di dekat pesisir Gaza yang dilanda perang, pihak militer AS kembali mengambil tindakan untuk mengirimkan bantuan kepada warga Palestina yang terancam kelaparan melalui jalur laut.

Setelah beberapa kali mengalami penyesuaian dan perbaikan, dermaga di pesisir Gaza yang dibangun oleh militer AS dan bernilai $230 juta itu kembali beroperasi. Militer AS mengundang wartawan untuk mengunjungi fasilitas tersebut pada Selasa (25/6), menandai pertama kalinya media internasional menyaksikan operasinya secara langsung.

Jurnalis internasional tidak diizinkan memasuki Gaza secara mandiri sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Dermaga tersebut kembali beroperasi pada minggu lalu setelah penghentian operasinya yang keempat karena gelombang laut yang ganas.

Dengan disaksikan oleh para jurnalis, tentara AS yang bersenjata senapan mesin melaksanakan operasi di dermaga tersebut. Kapal-kapal AS yang membawa truk berisi bantuan kemanusiaan, dikirim melintasi Mediterania dari Siprus, berlabuh di dermaga.

Pengemudi Israel dan Siprus mengemudikan truk keluar dari kapal dan menyusuri jalan lintas sepanjang 400 meter menuju pantai tempat mereka menurunkan palet bantuan.

Truk-truk tersebut kemudian dikembalikan ke kapal, yang kemudian mengangkutnya ke kapal kargo besar yang berlabuh di lepas pantai agar dapat dimuati bantuan lagi.

Kolonel Samuel Miller, komandan satuan tugas gabungan di Brigade Transportasi ke-7 Angkatan Darat AS, mengatakan kapal-kapal tersebut dapat mengangkut bantuan ke dermaga setidaknya lima kali sehari.

“Misi kami di sini adalah untuk menerima bantuan kemanusiaan di lepas pantai dari kapal yang lebih besar ke dermaga terapung ini,” katanya, sambil berteriak di tengah deru ombak yang menerjang dermaga. “Seiring waktu, kami belajar berorganisasi dan menjadi lebih baik.”

Dermaga terapung itu berlabuh kembali di garis pantai Gaza pada Rabu (19/6) lalu setelah gelombang laut besar dan angin kencang menyebabkan militer memutuskan sambungan dermaga tersebut dari pantai. Sejak kembali beroperasi, dermaga tersebut telah mengirimkan ratusan palet bantuan setiap hari ke pantai, kata Miller.

Dari dermaga, wartawan kantor berita The Associated Press dapat melihat bantuan yang menumpuk di pantai. Kendaraan tentara Israel terlihat bergerak perlahan di antara gedung-gedung yang hancur di sepanjang pantai. Tidak ada warga sipil yang terlihat.

Militer AS mengatakan kepada wartawan bahwa sejauh ini sekitar 6.200 metrik ton bantuan telah dikirimkan dari proyek tersebut ke pantai Gaza.

Meskipun bantuan dari dermaga mencapai pantai, masih sulit untuk menyalurkannya ke warga Palestina yang kelaparan di Gaza.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah menghentikan pengiriman bantuan dari dermaga tersebut karena masalah keamanan setelah militer Israel tampaknya menggunakan daerah tersebut dalam upaya penyelamatan sandera pada 8 Juni.

Pelanggaran hukum di sekitar dermaga – di mana warga Palestina yang kelaparan menyita bantuan dari truk-truk yang menuju ke zona pengiriman – juga menjadi masalah utama. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG