Tautan-tautan Akses

Militer Filipina, AS, Australia dan Jepang Latihan di Laut China Selatan


Latihan militer AS-Filipina "Balikatan 2016" 14 April 2016 di Crow Valley, sebelah utara Manila, Filipina. (Foto: dok).
Latihan militer AS-Filipina "Balikatan 2016" 14 April 2016 di Crow Valley, sebelah utara Manila, Filipina. (Foto: dok).

Keikutsertaan tahun ini oleh Australia dan Jepang dalam latihan tahunan militer Amerika-Filipina akan meningkatkan tekanan terhadap China dan dapat menyulut peningkatan latihan militer, kata para pakar.

Kedutaan Amerika di Manila mengatakan hari kamis latihan Balikatannya dengan negara Asia Tenggara tanggal 7 sampai 18 Mei itu akan mendatangkan “pasukan multinasional” dari Australia dan Jepang untuk latihan serta mengundang Inggris sebagai peninjau. Australia telah ikut berpartisipasi sejak tahun 2014.

Australia, Jepang dan Amerika Serikat telah mengatakan mereka ingin menjaga Laut China Selatan seluas 3,5 juta kilometer persegi itu tetap terbuka bagi penggunaan internasional. China mengklaim lebih dari 90 persen laut itu sebagai miliknya berdasarkan catatan sejarah penggunaannya.

Pekan lalu, situs internet militer China mengatakan armada angkatan laut, termasuk kapal induk, melakukan rentetan latihan di Laut China Selatan.

Latihan yang dijamu oleh Filipina itu dapat dengan mudah menyulut babak latihan baru oleh China di laut itu, kata Oh Ei Sun, dosen pengkajian internasional di Universitas Nanyang, Singapura. [gp]

XS
SM
MD
LG