Pejabat militer Filipina mengatakan seorang tokoh penting ISIS diyakini tewas ketika pasukan pemerintah yang membebaskan kota Marawi sebelumnya pekan ini.
Mahmud Ahmad yang lahir di Malaysia termasuk di antara 20 militan yang tewas dalam tembak menembak hari Senin (16/10). Militer Filipina mengatakan pihaknya yakin Mahmud Ahmad tewas berdasar informasi yang diberikan dua sandera yang diselamatkan setelah tembak-menembak itu.
Ahmad diyakini telah menyalurkan uang dan militan untuk memperkuat pengepungan atas Marawi, sebuah kota berpenduduk 200 ribu orang yang terletak di pulau Mindanao yang mayoritas populasinya Muslim.
Kolonel Angkatan Darat Filipina Romeo Brawner mengatakan militer ingin mengambil mayat-mayat militan dan melakukan uji DNA guna memastikan bahwa Ahmad termasuk di antara yang tewas.
"Semalam 13 militan Maute-ISIS tewas dan kami sedang melakukan verifikasi laporan bahwa di antara 13 yang tewas itu adalah Doktor Mahmud Ahmad,” kata Brawner.
Demikian Kolonel Romeo Brawner. Ahmad adalah sahabat dekat Isnilon Hapilon, pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Pekan ini, ia dan seorang tokoh penting ISIS lain, Omarkhayam MAute, tewas dalam sebuah operasi militer tertarget.
Para pakar mengatakan tadinya Ahmad diperkirakan akan menggantikan kedudukan Hapilon sebagai tokoh kunci ISIS di kawasan.
Lebih dari seribu orang telah tewas di Marawi sejak pasukan keamanan melancarkan misi untuk menangkap Hapilon pada 23 Mei. Misi itu gagal setelah gelombang militan menyerbu Marawi dan mengamuk, membakari rumah-rumah dan gereja Katolik, dan menyandera puluhan orang. Sebagian besar Marawi telah menjadi rata dengan tanah akibat serangan udara yang bertujuan mengakhiri pengepungan oleh militan ISIS itu. [ds]