Para pejabat mengatakan serangan dimulai Selasa pagi (19/8) untuk merebut kembali kota itu, yang merupakan kota kelahiran mantan Presiden Irak Saddam Hussein.
Berita ini muncul sehari setelah militer Amerika membantu pasukan Irak dan Kurdi merebut kembali sebuah bendungan penting di Irak utara dari kaum ekstrimis Sunni.
Presiden Barack Obama mengatakan seandainya militan berhasil merusak Bendungan Mosul itu, tindakan itu akan menyebabkan terjadinya "bencana" banjir di Irak utara, dan akan menewaskan ribuan orang.
Dalam pernyataan singkat Gedung Putih, Obama mengatakan bahwa Amerika melihat kemajuan penting sedang berlangsung di Irak, Amerika membantu memukul mundur teroris dan menyediakan senjata dan bantuan kepada pasukan Kurdi dan Irak.
Ia mengatakan Amerika akan terus mendukung pemerintah persatuan Irak yang baru berkembang dan juga akan membangun koalisi internasional untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Irak.