Militer Pakistan mengatakan, Rabu (26/8), akan mengerahkan sejumlah helikopter ke Karachi untuk menyelamatkan sekitar 200 keluarga yang terdampak banjir setelah hujan lebat membuat kanal utama di kota itu meluap karena tidak mampu menampung air.
Tim SAR tidak mampu menjangkau keluarga-keluarga yang terdampak karena air banjir mengalir dengan cepat di kawasan-kawasan permukiman di dataran-dataran rendah. Helikopter-helikopter baru akan dioperasikan setelah cuaca lebih tenang.
Meskipun hujan mengguyur banyak wilayah di Pakistan, kota pelabuhan Karachi, yang terletak dekat Laut Arab, merupakan kawasan yang paling terdampak. Sistem-sistem drainase dan pembuangan air kotor yang sudah ketinggalan zaman di kota itu tidak mampu mengalirkan air hujan sehingga membuat jalan-jalan kebanjiran.
Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban, Rabu (26/8), namun 90 orang telah dilaporkan tewas akibat insiden-insiden terkait hujan di berbagai penjuru Pakistan, sejak Minggu (24/8), kata badan penanggulangan bencana nasional negara itu,
Pada Rabu (26/8), sejumlah keluarga yang terpaksa mengungsi mengatakan, air banjir yang berlumpur telah setinggi pinggang sewaktu mereka meninggalkan rumah dengan hanya membawa tas-tas kecil berisi barang-barang penting.
Hujan diperkirakan masih akan turun pekan ini di Karachi. Perdana Menteri Imran Khan sebelumnya bulan ini telah mengirim tentara untuk membantu pihak berwenang memompa ke luar air hujan dari kawasan-kawasan permukiman.
Setiap tahun, banyak kota di Pakistan kesulitan menanggulangi banjir yang diakibatkan musim hujan tahunan. Banyak pihak mengecam pemerintah karena buruknya perencanaan wilayah yang mereka gelar. Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September. [ab/uh]
