Para awak misi antariksa bersama AS-Rusia akhirnya meluncur ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS), Kamis (9/4), menyusul karantina ketat di tengah-tengah pandemi virus corona.
Astronot NASA Chris Cassidy dan dua astronot dari Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner, diterbangkan dengan pesawat ulang-alik Soyuz MS-16 pada pukul 1.05 siang waktu setempat dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Mereka diperkirakan akan merapat ke stasiun itu enam jam kemudian.
Para pejabat Rusia mengambil langkah-langkah pencegahan ekstra untuk melindungi para awak misi itu, selama latihan dan persiapan pra-penerbangan, seiring merebaknya wabah virus corona di berbagai penjuru dunia.
Berbicara kepada wartawan, Rabu (8/4), lewat komunikasi jarak jauh via video di Baikonur, Cassidy mengatakan, para awak misi itu telah menjalani masa karantina yang ketat selama sebulan dan kini berada dalam kondisi yang baik.
Direktur Roscosmos Dmitry Rogozin, sebelumnya pekan ini, mengatakan, sembilan pegawai lembaga pemerintah itu terbukti positif telah tertular virus corona. Roscosmos yang mempekerjakan sekitar 200.000 pegawai mengambil langkah-langkah pencegahan agar para awak misi antariksanya tidak tertular, termasuk melarang reporter meliput langsung acara peluncuran itu. Roscosmos tidak hanya mengontrol berbagai fasilitas peluncuran namun juga jaringan pabrik produk-produk antariksa.
Ivanishin dan Vagner sebetulnya dipersiapkan sebagai cadangan untuk dua astronot Rusia lain. Namun, mereka ditunjuk untuk menjalankan misi tersebut setelah seorang anggota tim Rusia yang telah dipilih sebelumnya menderita cedera mata.
Misi itu merupakan misi penerbangan antariksa ketiga bagi Cassidy dan Ivanishin, namun yang pertama bagi Vagner. Stasiun Antariksa Internasional saat ini dioperasikan astronot Rusia Oleg Skripochka dan dua astronot NASA Jessica Meir dan Andrew Morgan, yang dijadwalkan pulang ke bumi pada 17 April. [ab/uh]