Tautan-tautan Akses

Mobil Terbang Impian Masa Depan Bisa Persingkat Waktu Perjalanan dan Lebih Hemat


Mobil terbang (dok: PIVOTAL)
Mobil terbang (dok: PIVOTAL)

Mobil terbang yang selalu menjadi impian masa depan mungkin akan segera terwujud. Berikut laporan reporter VOA, Matt Dibble dari California, mengenai kebangkitan dari kendaraan listrik ini.

Belum lama ini warga berkumpul di Sausalito, California, untuk menyaksikan penerbangan yang tidak biasa.

Helix, yang dibuat oleh perusahaan Pivotal di Silicon Valey, merupakan salah satu pesawat listrik pertama yang mengudara di era yang disebut sebagai era baru mobilitas udara.

Pesawat yang dapat terbang secara vertikal tanpa landasan, lalu terbang seperti pesawat telah dinanti selama puluhan dekade. Kemajuan teknologi pada mesin dan bahan yang ringan telah membantu mewujudkan hal ini, kata CEO Pivotal, Ken Karklin kepada VOA.

"Pendorong terbesar dari semua ini sebenarnya adalah penyimpanan energi. Begitu juga dengan baterai. Penyimpanan energi dan baterai menjadi lebih baik dan lebih baik lagi setiap beberapa tahun, didorong oleh kemunculan massal kendaraan listrik yang kita lihat di jalan saat ini," tambah Ken Karklin.

Helix akan sangat menarik bagi mereka yang suka terbang dan mampu membeli pesawat pribadi seharga 200.000 dolar Amerika Serikat atau setara dengan hampir 3,2 miliar rupiah, dengan baterai yang saat ini masih dibatasi dengan kemampuan menyimpan tenaga hingga 20 menit waktu terbang.

Lebih banyak orang yang akan merasakan pengalaman terbang dengan pesawat listrik pertama mereka dengan menggunakan taksi udara, seperti Midnight milik Archer Aviation.

"Taksi udara ini membawa satu pilot, empat penumpang, dengan jarak sekitar 100 mil atau sekitar 160 kilometer, dengan kecepatan 150 mil per jam atau 241 kilometer per jam," jelas Bryan Bernhard, kepala Pengembangan dan Infrastruktur untuk perusahaan Archer Aviation.

Mobil Terbang Impian Masa Depan bisa Persingkat Waktu Perjalanan dan Lebih Hemat
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:05:11 0:00

"Sistemnya berkelanjutan, suaranya lebih sunyi dibandingkan helikopter, dan memiliki 12 baling-baling. Jika salah satu dari baling-baling tersebut rusak, pesawat ini memiliki teknologi yang membuatnya tetap dapat melakukan pendaratan dengan aman," tambahnya.

Pesawat ini tengah melakukan uji keselamatan yang dilakukan pemerintah. Tetapi, jika semuanya sesuai dengan rencana, perusahaan ini mengatakan, mereka bisa mulai menerbangkan pelanggan sebelum akhir tahun 2025.

Archer berencana untuk menjalankan layanan taksi udaranya ini di beberapa kota di Amerika, termasuk di wilayah San Francisco, di mana taksi udara bisa terbang di antara lapangan terbang yang ada dan “vertiport” atau lapangan yang didesain untuk pesawat yang terbang secara vertikal.

"Perjalanan dari pusat kota ke airpot yang memakan biaya sekitar 150 dolar Amerika Serikat atau setara dengan 2,3 juta rupiah dengan menggunakan layanan “rideshare”, dapat diganti dengan menggunakan kendaraan Archer dengan biaya yang sama. Tidak hanya itu, perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar dua jam bisa dipersingkat menjadi 20 menit," kata Bryan Bernhard.

Helix takes flight over the San Francisco Bay, capturing its beauty from every angle. (Facebook/@pivotalaero)
Helix terbang di atas Teluk San Francisco, menangkap keindahannya dari setiap sudut. (Facebook/@pivotalaero)

"Ada beberapa kasus yang sangat menarik di mana waktu menjadi jauh lebih penting daripada uang. Pada akhirnya (penerbangan ini) akan menjadi lebih murah dari tahun ke tahun, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat umum," kata Mike Hirschberg, direktur urusan strategi untuk Vertical Flight Society, organisasi nirlaba yang bertujuan memajukan penerbangan vertikal.

Berangkat dari pencarian penerbangan tanpa emisi dan biaya operasional yang lebih rendah, ratusan produsen di seluruh dunia berlomba-lomba untuk meluncurkan versi pesawat listrik mereka. Seiring dengan menjamurnya pesawat tanpa awak, wilayah udara bisa menjadi penuh sesak.

"Anda melompat dari jumlah yang hanya puluhan atau lusinan ke ribuan, perlu adanya beragam jenis manajemen lalu lintas udara. Banyak perencanaan keselamatan yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat listrik di masa depan," pungkas Mike Hirschberg. [di/ii]

Forum

XS
SM
MD
LG