Narendra Modi dilantik sebagai perdana menteri baru India setelah Partai Bharatiya Janata pimpinannya mengalahkan Partai Kongres, yang telah mendorong kemajuan negara demokrasi terbesar di dunia itu dalam 10 tahun terakhir,
Modi diambil sumpahnya di kantor perdana menteri hari Senin (26/5) dalam upacara yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan pemimpin, termasuk Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua negara yang saling berseteru itu, seorang pemimpin Pakistan menghadiri upacara pelantikan seorang perdana menteri India.
Pemimpin Sri Lanka, Afghanistan, Maladewa, Bhutan, Nepal dan Mauritius juga ikut hadir. Kehadiran perdana menteri Bangladesh yang sedang melawat ke Jepang, digantikan oleh ketua DPR-nya.
Perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dipandang sebagai signyal bahwa pemimpin baru India itu akan memusatkan perhatian pada pemulihan hubungan dengan negara-negara tetangga.
Beberapa analis mengatakan kehadiran Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dalam upacara pelantikan itu menunjukkan meredanya ketegangan antar dua negara tetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.
Untuk menunjukkan niat baiknya, Nawaz Sharif hari Minggu memerintahkan pembebasan lebih dari 150 tahanan India – umumnya nelayan. Kedua negara kerap saling menahan nelayan karena memancing secara ilegal di perairan negara tetangganya.
Narendra Modi memimpin Partai Bharatiya Janata mengalahkan telak Partai Kongres dan menjadi partai pimpinannya menguasai kursi mayoritas secara tunggal untuk pertama kali dalam 30 tahun sejarah parlemen India. Ini berarti Partai Bharatiya Janata bisa membentuk pemerintah sendiri tanpa berkoalisi dengan pemimpin-pemimpin lainnya.
Namun demikian Modi tetap dirundung kontroversi terkait kerusuhan antara warga Hindu dan Muslim di negara bagian Gujarat tahun 2002. Lebih dari seribu orang tewas dalam kerusuhan itu. Mahkamah Agung India menyatakan Modi tidak terlibat dalam kerusuhan terlibat.
Modi yang kini berusia 63 tahun telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan ekonomi di Gujarat dan berjanji akan melakukan hal serupa bagi seluruh India.
Modi diambil sumpahnya di kantor perdana menteri hari Senin (26/5) dalam upacara yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan pemimpin, termasuk Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua negara yang saling berseteru itu, seorang pemimpin Pakistan menghadiri upacara pelantikan seorang perdana menteri India.
Pemimpin Sri Lanka, Afghanistan, Maladewa, Bhutan, Nepal dan Mauritius juga ikut hadir. Kehadiran perdana menteri Bangladesh yang sedang melawat ke Jepang, digantikan oleh ketua DPR-nya.
Perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dipandang sebagai signyal bahwa pemimpin baru India itu akan memusatkan perhatian pada pemulihan hubungan dengan negara-negara tetangga.
Beberapa analis mengatakan kehadiran Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dalam upacara pelantikan itu menunjukkan meredanya ketegangan antar dua negara tetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.
Untuk menunjukkan niat baiknya, Nawaz Sharif hari Minggu memerintahkan pembebasan lebih dari 150 tahanan India – umumnya nelayan. Kedua negara kerap saling menahan nelayan karena memancing secara ilegal di perairan negara tetangganya.
Narendra Modi memimpin Partai Bharatiya Janata mengalahkan telak Partai Kongres dan menjadi partai pimpinannya menguasai kursi mayoritas secara tunggal untuk pertama kali dalam 30 tahun sejarah parlemen India. Ini berarti Partai Bharatiya Janata bisa membentuk pemerintah sendiri tanpa berkoalisi dengan pemimpin-pemimpin lainnya.
Namun demikian Modi tetap dirundung kontroversi terkait kerusuhan antara warga Hindu dan Muslim di negara bagian Gujarat tahun 2002. Lebih dari seribu orang tewas dalam kerusuhan itu. Mahkamah Agung India menyatakan Modi tidak terlibat dalam kerusuhan terlibat.
Modi yang kini berusia 63 tahun telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan ekonomi di Gujarat dan berjanji akan melakukan hal serupa bagi seluruh India.