Rakyat Moldova memberikan suara mereka untuk memilih para legislator untuk masa jabatan empat tahun yang akan duduk di parlemen. Parlemen itu miliki 101 kursi.
Survei-survei mengindikasikan bahwa pendapat publik terbagi hampir seimbang antara para pemilih yang mendukung partai-partai politik yang bersahabat dengan Uni Eropa dan mereka yang mendukung partai-partai yang ingin bergabung dengan Rusia.
Tidak ada satupun partai diperkirakan akan meraih mayoritas telak. Para analis mengatakan, Partai Komunis yang dipimpin mantan presiden Vladimir Voronin, bisa membentuk koalisi dengan pihak manapun.
Rusia tidak ingin memisahkan diri dari Moldova, di mana pasukannya di tempatkan di wilayah yang memisahkan diri dan berbahasa Rusia, Transdniestr.
Chisinau menandatangani kesepakatan bersejarah dengan Uni Eropa sebelumnya tahun ini meski ada tentangan keras dari Rusia. Dengan penandatanganan kesepakatan itu, warga Moldova bisa berpergian ke Eropa Barat tanpa visa, mendapatkan akses ke zona perdagangan bebas, dan memperoleh dana ratusan juta euro. Rusia membalasnya dengan memberlakukan embargo impor terhadap banyak produk pangan Moldova. Moldova, salah satu negara Eropa terkecil dan termiskin, terletak antaraUkraina dan negara Uni Eropa lainnya, Rumania.