Pemimpin Taliban Afghanistan yang terkucil Selasa (6/8) menyebut pemilihan umum mendatang di negara itu sama sekali tidak berarti, tetapi menambahkan bahwa Taliban tidak akan berupaya merebut Afghanistan setelah pasukan asing mundur tahun depan.
Dalam pesan di Internet, Mullah Omar menyebut pemilihan presiden yang dijadwalkan tahun depan itu buang-buang waktu, dan mengimbau rakyat Afghanistan agar memboikot pemilu itu.
Omar, yang diyakini berada di Pakistan, mengatakan Taliban tidak berniat merebut kekuasaan tetapi lebih ingin mencapai perjanjian dengan rakyat Afghanistan menuju pemerintahan yang inklusif berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Pemilu tahun depan itu dianggap sebagai ujian utama bagi kemampuan Afghanistan untuk melangsungkan pergantian kekuasaan yang damai, dan sebuah indikasi stabilitas politik negara itu setelah pasukan internasional mundur tahun depan.
Omar belum terlihat di publik sejak para penguasa Taliban Afghanistan dijatuhkan pasukan Amerika pada akhir 2001. Saat itu ia melarikan diri dari Afghanistan dan diyakini hidup di kawasan Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Dalam pesan di Internet, Mullah Omar menyebut pemilihan presiden yang dijadwalkan tahun depan itu buang-buang waktu, dan mengimbau rakyat Afghanistan agar memboikot pemilu itu.
Omar, yang diyakini berada di Pakistan, mengatakan Taliban tidak berniat merebut kekuasaan tetapi lebih ingin mencapai perjanjian dengan rakyat Afghanistan menuju pemerintahan yang inklusif berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Pemilu tahun depan itu dianggap sebagai ujian utama bagi kemampuan Afghanistan untuk melangsungkan pergantian kekuasaan yang damai, dan sebuah indikasi stabilitas politik negara itu setelah pasukan internasional mundur tahun depan.
Omar belum terlihat di publik sejak para penguasa Taliban Afghanistan dijatuhkan pasukan Amerika pada akhir 2001. Saat itu ia melarikan diri dari Afghanistan dan diyakini hidup di kawasan Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan.