Mochammad Hafidh Al-Bukhori (9 tahun) membawa satu celengan berbentuk kaleng biskuit ke Mapolsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (16/4) siang. Ibu Hafidh yang ikut mengantar putranya, Rikoh Rotikoh, mengatakan anaknya selalu menyisihkan uang jajan yang diberikan.
“Jadi (Hafidh) nggak pegang uang, ini mah kalau mau jajan ibu kasih dua ribu aja gitu,” ujar Rikoh.
Aksi Hafidh dan ibunya terekam dalam sebuah video di Twitter yang diunggah akun Humas Mabes Polri. Dalam video tersebut nampak Hafidh dan ibunya berbincang dengan seorang petugas kepolisian.
Rikoh, yang sehari-hari berjualan bakso, mengatakan Hafidh tergerak membantu setelah menonton berita mengenai kelangkaan APD.
“Pengen ngasih tapi ngga ada uang, kata dia. Eh tapi ada uang tabungan adek ya. Tapi kan itu buat kakak? Ya biarin kakaknya juga belum nikah. Katanya kasihin aja ya bu ya,” Rikoh mengisahkan percakapannya dengan sang anak.
Hafidh pun menyerahkan tabungan miliknya dan milik adiknya, Azrilia (8 tahun), yang setelah digabungkan berjumlah Rp453 ribu.
Hafidh Berjumpa Ridwan Kamil
Aksi keluarga tersebut mengundang apresiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang mengundang ketiganya ke Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (17/4) siang.
Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, meski Hafidh dan Azrilia masih duduk di bangku SD, keduanya memiliki kepedulian yang sangat besar di tengah wabah COVID-19.
"Dengan logika di usianya memberanikan diri untuk membantu masyarakat sehingga memberikan dorongan moril, bila kedua anak kecil ini saja bisa memiliki semangat itu, kenapa kita tidak sebagai orang dewasa," imbuhnya.
Uang tabungan Hafidh dan Azrilia diterima langsung oleh gubernur dan akan disalurkan melalui organisasi non-pemerintahan Jabar Bergerak.
Dalam pertemuan itu, Azrilia Alya Nabila, yang merupakan siswi kelas 1 SD, menceritakan kepeduliannya.
"Uangnya dari celengan, ada dua isinya banyak, uangnya dikasih mamah, uangnya disumbangkan buat beli masker nanti dikasihkan ke dokter yang lagi butuh," ucap Azrilia.
Hafidh, yang merupakan siswa kelas 3 SD, mengajak masyarakat luas turut menyalurkan donasinya untuk penanganan Covid-19.
"Teman-teman, ayo bantu agar kita bebas dari virus corona dengan cara menabung, nanti tabungannya bisa dibantu untuk penanganan Covid-19," ajak Hafidh.
Atas bantuan Hafidh dan Azrilia itu, Pemda Jabar pun memberikan bantuan modal usaha bagi kedua anak tersebut.
"Ibunya kita bantu beri modal untuk meningkatkan usahanya. Terima kasih untuk Hafidh dan Azrilia semoga Allah membalas niat baik dan saya doakan semua jadi orang sukses," kata Emil.
APD Masih Kurang
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kebutuhan APD di Indonesia hingga Mei nanti diperkirakan mencapai 3 juta. Hingga hari Senin (13/4) pemerintah mengklaim telah mengirim 800 ribu APD ke berbagai kota di Indonesia. Penyaluran dilakukan bertahap dengan menggunakan pesawat TNI.
Meski begitu, para petugas media di berbagai kota masih melaporkan kelangkaan stok alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan, dan baju pelindung (hazmat suit).
Persatuan Dokter Umum Indonesia (PUDI) merilis sebuah surat terbuka bertanggal 10 April, menyinggung kelangkaan APD kepada Presiden Jokowi. PUDI menyatakan ratusan ribu dokter dan tenaga kesehatan resah karena APD makin langka dan harganya naik terus.
Petugas medis di Bekasi, Medan, Bali, dan kota-kota lain terpaksa menggunakan jas hujan karena persediaan APD menipis. [rt/em]