Louvre, museum paling terkenal dan paling banyak dikunjungi di Paris, dibuka sebagian, Senin (6/7), setelah ditutup selama 16 pekan karena wabah Covid-19.
Museum itu merugi lebih dari 45 juta dolar karena tidak menjual tiket masuknya selama hampir empat bulan, jelas direkturnya, Jean-Luc Martinez. Ia juga mengatakan, museum itu kemungkinan terpaksa harus membatasi kedatangan pengunjung selama beberapa tahun lagi, sementara dunia beradaptasi dengan virus itu.
Karya-karya seni paling terkenal seperti Mona Lisa dan koleksi-koleksi antik berukuran besar lainnya bisa disaksikan pengunjung, namun sepertiga galeri-galerinya tutup karena tidak memungkinkan social distancing.
Swafoto tidak diizinkan di depan karya seni Leonardo da Vinci. Para pengunjung diharuskan berjauhan satu sama lain dan hanya berdiri pada spot-spot yang ditandai di lantai.
Sekitar 70 persen dari total pengunjung Louvre tahun lalu, yang mencapai 9,6 juta adalah orang asing. Situasinya sangat berbeda tahun ini. Selain jumlahnya jauh lebih sedikit, para pengunjung umumnya adalah turis domestik.
Direktur Louvre Martinez mengatakan pada pembukaan hari Senin, jumlah pengunjung diperkirakan 7.000 orang saja, padahal biasanya ada lebih dari 30 ribu pengunjung setiap hari.
Museum tersebut mengharapkan banyak pengunjung karena Prancis sedang berusaha mempertahankan citra elitenya menjelang pelaksanaan Olimpiade Paris empat tahun lagi. [ab/uh]