SAO PAULO —
Bagi para pecinta Piala Dunia, sejarah dunia, dan budaya Brazil, museum ini adalah salah satu tujuan utama yang wajib dikunjungi.
Lebih dari 100 tahun sejarah sepakbola tercatat di salah satu stadion paling simbolis di dunia ini. Setelah mengunjungi museum ini, Anda akan mengerti seberapa penting peran sepakbola bagi orang-orang Brazil.
Saat memasuki stadion, Pelé, legenda sepak bola Brazil dan juara piala dunia sebanyak tiga kali, akan menyambut kehadiran Anda dalam tiga bahasa. Pelé bisa menyambut rata-rata 1.000 pengunjung per hari. Pengunjung mencapai 2.000 orang per hari di musim Piala Dunia.
Tempat ini tidak hanya memanjakan mata Anda, Anda juga bisa mendengar suara gol dan juga peluit, serta merasakan emosi dan suasana kemenangan atau kekalahan.
“Ada 15 ruang pameran jangka panjang yang dilengkapi memberikan pengalaman, jadi Anda dapat merasakan kehadiran para pendukung tim, mendengar komentar di radio, dan memahami sepak bola sebagai sebuah seni, bukan sekedar olahraga,” ujar Direktur Museum, Daniela Alfonsi.
Pelé pernah bilang, “o jogo bonito” atau “permainan yang cantik” sebuah nama panggilan bagi sepakbola yang melekat hingga saat ini. Dalam museum ini, Anda akan mengerti sebabnya.
Carlos Acosta adalah orang Kolombia yang tinggal di Sao Paulo. Baginya, antusiasme warga Brazil terhadap sepakbola adalah inspirasi bagi dunia. "Rasa antusiasme ini menular. Ibaratnya, warga Brazil itu hidup, makan, dan minum dari sepakbola."
Di dalam museum ada satu ruangan yang berkesan bagi warga Brazil, yaitu sebuah ruang teater yang didedikasikan untuk sejarah sepak bola Brazil saat dikalahkan oleh Uruguay, dengan skor 2-1 di final Piala Dunia tahun 1950, di hadapan lebih dari 90.000 fans di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Untungnya, kesedihan itu tidak lama. Dengan gelar Piala Dunia sebanyak lima kali, warga Brazil punya banyak hal yang bisa dibanggakan dengan adanya ruang “Hall of Heroes.”
Kalau Anda masih merasa belum cukup dengan apa yang ditampilkan di dalam museum, ada permainan yang didesain untuk membangkitkan rasa kompetisi setiap orang, dan kesempatan untuk menjadi pahlawan baru di Piala Dunia 2014.
Lebih dari 100 tahun sejarah sepakbola tercatat di salah satu stadion paling simbolis di dunia ini. Setelah mengunjungi museum ini, Anda akan mengerti seberapa penting peran sepakbola bagi orang-orang Brazil.
Saat memasuki stadion, Pelé, legenda sepak bola Brazil dan juara piala dunia sebanyak tiga kali, akan menyambut kehadiran Anda dalam tiga bahasa. Pelé bisa menyambut rata-rata 1.000 pengunjung per hari. Pengunjung mencapai 2.000 orang per hari di musim Piala Dunia.
Tempat ini tidak hanya memanjakan mata Anda, Anda juga bisa mendengar suara gol dan juga peluit, serta merasakan emosi dan suasana kemenangan atau kekalahan.
“Ada 15 ruang pameran jangka panjang yang dilengkapi memberikan pengalaman, jadi Anda dapat merasakan kehadiran para pendukung tim, mendengar komentar di radio, dan memahami sepak bola sebagai sebuah seni, bukan sekedar olahraga,” ujar Direktur Museum, Daniela Alfonsi.
Pelé pernah bilang, “o jogo bonito” atau “permainan yang cantik” sebuah nama panggilan bagi sepakbola yang melekat hingga saat ini. Dalam museum ini, Anda akan mengerti sebabnya.
Carlos Acosta adalah orang Kolombia yang tinggal di Sao Paulo. Baginya, antusiasme warga Brazil terhadap sepakbola adalah inspirasi bagi dunia. "Rasa antusiasme ini menular. Ibaratnya, warga Brazil itu hidup, makan, dan minum dari sepakbola."
Di dalam museum ada satu ruangan yang berkesan bagi warga Brazil, yaitu sebuah ruang teater yang didedikasikan untuk sejarah sepak bola Brazil saat dikalahkan oleh Uruguay, dengan skor 2-1 di final Piala Dunia tahun 1950, di hadapan lebih dari 90.000 fans di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Untungnya, kesedihan itu tidak lama. Dengan gelar Piala Dunia sebanyak lima kali, warga Brazil punya banyak hal yang bisa dibanggakan dengan adanya ruang “Hall of Heroes.”
Kalau Anda masih merasa belum cukup dengan apa yang ditampilkan di dalam museum, ada permainan yang didesain untuk membangkitkan rasa kompetisi setiap orang, dan kesempatan untuk menjadi pahlawan baru di Piala Dunia 2014.