Hampir seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan Iduladha pada Jumat (31/7). Momen ini sekaligus menjadi puncak ritual ibadah haji yang digelar terbatas tahun ini di Arab Saudi.
Seperti biasanya, setelah melangsungkan salat Iduladha di Masjidil Haram di Makkah, acara pemotongan hewan kurban dilangsungkan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban tahun ini jauh lebih sedikit.
Kegiatan serupa juga berlangsung di berbagai negara. Namun, pandemi virus corona, yang telah mendorong jutaan orang ke ambang kemiskinan, menyulitkan banyak orang dalam menjalankan tradisi kurban ini. Banyak Muslim mengatakan, perayaan Iduladha tahun ini berlangsung dalam suasana sederhana.
Masjid Komunitas Indonesia di kawasan Silver Spring, Maryland, IMAAM Center, menggelar salat Iduladha dalam tiga kali shift, dengan tetap berupaya mematuhi protokol yang ditetapkan oleh pemerintah negara bagian setempat. Jemaah yang akan menunaikan ibadah salat Ied sebelumnya telah diimbau untuk sudah berwudhu dari rumah masing-masing, membawa peralatan salat sendiri, serta tetap menjaga jarak sosial selama berada di kawasan masjid.
Penyembelihan kurban tahun ini tidak dilaksanakan pada hari Jumat (31 Juli 2020), melainkan pada hari Minggu (2 Agustus 2020), pada hari ketiga Iduladha. Daging kurban akan dibagikan untuk warga yang membutuhkan di Maryland, Amerika Serikat dan sekitarnya.
Di Somalia, harga daging meningkat. Abdishakur Dahir, seorang pegawai negeri, mengatakan, untuk kali pertama ia tidak bisa membeli kambing untuk dikurbankan. “Saya kesulitan memenuhi kebutuhan makan keluarga saya,” katanya. “Kami hanya bertahan hidup saat ini. Hidup semakin sulit dari hari ke hari.”
Di beberapa kawasan di Afrika Barat, harga domba jantan meningkat dua kali lipat. Para pedagang ternak mengatakan, penjualan mereka menyusut drastis. “Kami berada dalam situasi yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasar ternak sangat tidak menguntungkan,” kata Oumar Maiga, seorang pedagang ternak di Pantai Gading.
Para pemimpin Muslim di berbagai penjuru dunia mengingatkan umat Islam untuk merayakan Iduladha dengan kesederhanaan dan kehati-hatian. Di Albania dan Kosovo, para pemimpin Muslim menyarankan warga Muslim untuk menyelenggarakan kegiatan berkumpul atau bersilaturahmi. Salat Iduladha berjamaah dilarang dilangsungkan di kawasan-kawasan yang rawan virus corona.
Di Senegal, banyak Muslim tidak mampu merayakan hari besar itu dengan acara makan-makan. Beberapa hari menjelang Iduladha, Alioune Ndong, warga kota Mbour di Senegal, mengaku tidak memiliki uang untuk merayakannya. Ia menyerukan agar pemerintah Senegal membantu keluarga-keluarga miskin seperti dirinya. “Covid-19 menyulitkan saya memperoleh pemasukan,” kata perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit pakaian tersebut. [ab,uh/es]