Para pemimpin Muslim di Yerusalem telah memberi izin kepada jemaah untuk memasuki sebuah tempat suci di Kota Tua setelah Israel membongkar perangkat keamanan yang dipasangnya awal bulan ini.
Warga Palestina merayakan di jalan-jalan di luar kompleks Masjid Al-Aqsa Kamis pagi setelah para pekerja membongkar gerbang pendeteksi logam, pagar dan kamera CCTV dari pintu masuk. Tapi mereka belum bisa memasuki lokasi itu sebelum diinspeksi oleh komite para pejabat Muslim.
Pengamanan itu dipasang setelah serangan 14 Juli oleh beberapa laki-laki Arab bersenjata yang menewaskan dua polisi Israel. Langkah Israel itu mengundang kemarahan warga Muslim di Yerusalem.
Mereka sejak lama menduga bahwa Israel perlahan-lahan ingin memperluas kontrolnya di lokasi itu, yang bagi warga Yahudi disebut sebagai Temple Mount. Protes-protes pecah di seluruh Yerusalem, sebagian disertai kekerasan.
Meningkatnya ketegangan itu memicu Sekjen PBB Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan hari Rabu yang menyerukan “para pemimpin politik, agama dan masyarakat menahan diri dari aksi dan retorika yang provokatif.” [vm]