Media pemerintah China melaporkan, minoritas Muslim Uighur yang dideportasi dari Thailand ke China akan tetap dalam tahanan, sementara pihak berwenang menyelidiki apakah sebagian dari mereka berencana bergabung dengan ISIS atau kelompok lain di Timur Tengah.
Laporan hari Rabu (5/8) itu juga menyebutkan sebagian dari 109 orang Uighur itu bentrok dengan polisi Thailand dan China selagi ditempatkan dalam penerbangan 9 Juli pulang ke China karena mereka percaya akan dieksekusi bila kembali.
Repatriasi bulan lalu dikecam keras oleh badan pengungsi PBB, Amerika dan pihak lain. Di Turki, demonstran mengobrak-abrik Konsulat Thailand di Istanbul.
Koran China, Global Times, melaporkan banyak dari mereka berencana melakukan perjalanan dari Thailand ke Turki dan mungkin pada akhirnya bertempur di Irak atau Suriah. Polisi mencurigai 13 dari orang Uighur itu terkait teroris.
