Komandan militer tertinggi NATO berharap perjanjian Sabtu (20/9) untuk membentuk zona penyangga antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia akan menenangkan konflik di sana, tetapi ia mengatakan situasi saat ini “tidak baik” karena tentara Rusia masih berada di wilayah Ukraina.
Berbicara kepada para wartawan di Lithuania seusai rapat dengan para panglima militer NATO, Jendral Philip Breedlove dari Amerika mengatakan gencatan senjata yang dicapai awal bulan ini “hanya teori belaka.” Ia mengatakan tingkat kekerasan dalam beberapa hari ini, termasuk jumlah baku tembak, masih seperti sebelum gencatan senjata.
Menurut kesepakatan baru Sabtu yang dicapai di Minsk, tentara Ukraina dan separatis harus menarik mundur artileri mereka 15 kilometer dari garis depan guna membentuk zona penyangga selebar 30 kilometer.
Memorandum Minsk itu juga mewajibkan kedua pihak untuk menarik mundur semua “tentara bayaran” asing dari zona konflik tersebut di Ukraina timur. Rusia membantah tuduhan bahwa tentaranya ikut bertempur membantu separatis.
Breedlove mengatakan jumlah pasukan Rusia di Ukraina timur sudah berkurang. Ia mengatakan sebagian tentara itu telah kembali ke sisi perbatasan di Rusia, tetapi masih belum pulang ke rumah mereka dan masih siaga untuk kembali bertempur di Ukraina jika diinginkan.
Juga Sabtu, sebuah konvoi truk Rusia memasuki Donetsk di Ukraina timur mengangkut bantuan kemanusiaan. Ini adalah konvoi ketiga yang dikirim ke sana dalam beberapa minggu ini.
Konvoi-konvoi itu melintasi perbatasan tanpa izin Ukraina sehingga memicu kecurigaan bahwa Rusia memasok senjata bagi kelompok separatis itu.