Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda menghormati perjanjian penting dari era Perang Dingin mengenai misil.
Menyusul pembicaraan dengan utusan Moskow kurang dari sebulan sebelum perjanjian itu berakhir, Stoltenberg, Jumat () mengatakan bahwa “kami tidak melihat ada tanda-tanda Rusia bersedia untuk kembali mematuhi” Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah 1987 antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Pada Februari lalu, Washington memulai proses 6 bulan untuk keluar dari perjanjian tersebut, menyalahkan Rusia karena mulai mengembangkan misil yang tidak mematuhi pakta itu. Perjanjian itu akan berakhir kecuali jika Rusia menghancurkan misilnya pada 2 Agustus.
Pentagon menyatakan rudal jelajah Rusia SSC-8 yang ditembakkan dari darat masuk kategori itu dan dapat memungkinkan Moskow meluncurkan serangan nuklir di Eropa dengan sedikit tenggang waktu atau tanpa pemberitahuan sama sekali. [uh/lt]
