Selagi memasuki tahun 2019, masyarakat di negara bagian Queensland, Australia menghadapi kekeringan tahun ketujuh. Hampit 60 persen negara bagian timur laut Australia itu secara resmi mengalami kekeringan. Bukan hanya para petani yang menderita. Kota-kota di wilayah itu juga berjuang dan pejabat setempat mengatakan lebih banyak bantuan dari pemerintah federal diperlukan, termasuk tambahan dana untuk biaya perbaikan jalan-jalan dan jalur kereta api.
Curah hujan yang memecahkan rekor telah merendam bagian-bagian utara Queensland pada bulan Desember, tetapi hampir 60 persen dari negara bagian terbesar kedua di Australia itu, yang luasnya dua setengah kali negara bagian Texas, Amerika, kering kerontang.
Beberapa daerah memasuki tahun ketujuh kekeringan. Bagi banyak petani di garis depan menyebutnya sebagai "Big Dry," dan kurangnya hujan menyebabkan kesulitan keuangan. Keuntungan pertanian di Queensland diperkirakan akan jatuh lebih dari $13.000 pada 2019. Produsen biji-bijian dan perusahaan susu diperkirakan yang paling parah terimbas.
Pada Agustus, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison meninjau sebagian daerah yang terkena kekeringan terburuk di Queensland dan menjanjikan dana $ 3,5 miliar untuk membantu masyarakat agar lebih tangguh melawan kekeringan. Tetapi sebagian komunitas meminta lebih banyak dana dikucurkan untuk memperbaiki jalan dan jalur kereta api di daerah-daerah terpencil dari negara bagian itu.
Di kota pertanian Boulia, 1.700 kilometer barat laut Brisbane, Walikota Rick Britton memperingatkan, kekeringan bisa menghancurkan banyak petani.
“Kalau kami mengalami satu musim kering lagi, kita tahu, banyak properti (lahan) akan ditutup dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu. Tidak akan baik. Kalau musim tidak membaik antara sekarang sampai April, saya hanya akan melihat lahan-lahan itu, terutama yang dikelola keluarga tidak akan punya persediaan pangan sama sekali. Tidak ada yang tersisa,” kata Britton.
Pemerintah Queensland mengumumkan, tahun 2019 akan menjadi Tahun Pariwisata Pedalaman dalam upaya membantu masyarakat yang dilanda kekeringan.
Australia merupakan benua dengan keadaan alam yang ekstrem. Gelombang panas baru-baru ini mencatat, suhu mencapai hampir 49 derajat Celcius di Australia Barat, sementara topan mengancam Northern Territory. Kebakaran hutan mengakibatkan ibukota negara bagian Tasmania, Hobart tertutup kabut asap.
Pada bulan Agustus, kekeringan dinyatakan secara resmi berlaku di seluruh negara bagian New South Wales di Australia.
Australia adalah benua paling kering kedua di dunia. Curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 60 sentimeter di lebih dari 80 persen negara itu. (ps/jm)