Tautan-tautan Akses

Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim akan Gelar Protes atas Pembakaran Al-Qur’an


Anggota Liga Wanita Muslim Pakistan meneriakkan slogan-slogan selama unjuk rasa untuk mengecam pembakaran 'Quran' baru-baru ini yang terjadi di Swedia, Selasa, 18 Juli 2023, di Lahore, Pakistan. (Foto: AP/K.M. Chaudary)
Anggota Liga Wanita Muslim Pakistan meneriakkan slogan-slogan selama unjuk rasa untuk mengecam pembakaran 'Quran' baru-baru ini yang terjadi di Swedia, Selasa, 18 Juli 2023, di Lahore, Pakistan. (Foto: AP/K.M. Chaudary)

Negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim pada Jumat (21/7) menyatakan kemarahan atas penodaan sebuah kitab suci Al-Qur’an di Swedia. Beberapa negara bersiap menghadapi demonstrasi di jalan-jalan setelah salat Jumat untuk menunjukkan kemarahan mereka.

Di Iran, Irak dan Lebanon, para demonstran merencanakan demonstrasi setelah polisi Swedia mengizinkan protes pada hari Kamis, di mana seorang warga Kristen Irak yang tinggal di Stockholm menendang dan menginjak Al-Qur'an, di luar Kedutaan Irak. Beberapa jam sebelum itu, para demonstran di Baghdad menyerbu masuk Kedutaan Swedia dan menyulut kebakaran guna menunjukkan kemarahan mereka terhadap ancaman orang itu untuk membakar Al-Qur'an.

PM Irak Shia al-Sudani telah memerintahkan pengusiran duta besar Swedia dari Irak dan penarikan kuasa usaha Irak dari Swedia. Tetapi ini mungkin belum cukup untuk menenangkan mereka yang marah, dan protes lainnya direncanakan berlangsung di Baghdad pada Jumat sore.

Di negara tetangganya, Iran, para demonstran juga berencana turun ke jalan-jalan. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah menulis surat kepada Sekjen PBB mengenai penodaan Al-Qur’an dan telah memanggil duta besar Swedia.

“Kami menganggap pemerintah Swedia bertanggung jawab atas hasil reaksi provokasi itu dari dunia Muslim,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.

Lelaki di Stockholm itu juga menyeka kakinya dengan foto pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sewaktu ia berdemonstrasi dan melakukan hal serupa terhadap foto ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr, seorang tokoh berpengaruh di sana.

Kelompok militan Syiah Lebanon Hezbollah juga menyerukan demonstrasi pada Jumat siang. Khamenei dan pemerintahan ulama di Iran adalah sponsor utama Hezbollah.

Pendukung partai Liga Muslim Markazi Pakistan meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa menentang pembakaran Alquran oleh aktivis anti-Islam Denmark, di Lahore, Pakistan, Selasa, 24 Januari 2023. (Foto: AP/K.M. Chaudary)
Pendukung partai Liga Muslim Markazi Pakistan meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa menentang pembakaran Alquran oleh aktivis anti-Islam Denmark, di Lahore, Pakistan, Selasa, 24 Januari 2023. (Foto: AP/K.M. Chaudary)

Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah dalam pidato melalui video pada Kamis malam meminta Muslim agar menuntut pemerintah negara mereka untuk mengusir duta besar Swedia.

“Saya mengundang saudara-saudara dan saudari-saudari di semua lingkungan dan desa untuk mendatangi semua masjid, membawa Al-Qur’an mereka, duduk di dalamnya, meminta negara mereka agar mengambil sikap terhadap Swedia,” kata Nasrallah dalam pidatonya, menurut kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency.

Hari Jumat, “seluruh dunia harus melihat bagaimana kita memperlakukan Al-Qur'an kita, dan seluruh dunia harus melihat bagaimana kita melindungi Al-Qur'an kita dengan darah kita,” lanjutnya.

Arab Saudi dan Qatar, dua negara di Teluk Arab yang diperintah kelompok Sunni, memanggil diplomat Swedia untuk mengutuk penodaan itu. Kementerian Luar Negeri Turki juga mengkritik aksi tersebut.

Di Pakistan, PM Shehbaz Sharif mengecam keras kejadian di Swedia. Ia meminta Organisasi Kerja Sama Islam yang beranggotakan 57 negara agar memainkan “peran bersejarah dalam menyatakan perasaan Muslim dan menghentikan kejahatan ini.” sementara itu, Islamis di negaranya juga mendesak Sharif, yang menghadapi pemilihan, untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia.

Pada Kamis pagi, demonstran di Baghdad menduduki kedutaan besar Swedia selama beberapa jam dan menyulut kebakaran kecil. Staf kedutaan telah dievakuasi sehari sebelumnya. Setelah para pengunjuk rasa meninggalkan kedutaan, para diplomat menutupnya bagi pengunjung tanpa merinci akan kedutaan akan dibuka kembali.

PM Sudani dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa otoritas Irak akan menghukum mereka yang bertanggung jawab memulai kebakaran dan merujuk investigasi terhadap “para pejabat keamanan yang lalai.” Sebagian demonstran bertahan di lokasi, yang diabaikan oleh polisi, setelah serangan. Seorang juru foto AP dan dua staf Reuters ditangkap setelah meliput protes tersebut dan dibebaskan beberapa jam kemudian tanpa dakwaan.

Ini adalah aksi penodaan Al-Qur'an kedua yang melibatkan warga Kristen keturunan Irak itu di Swedia. Warga itu diidentifikasi sebagai Salwan Momika. Bulan lalu, seorang lelaki yang diidentifikasi media lokal dan di media sosialnya sebagai Momika, membakar Al-Qur'an di luar sebuah masjid di Stockholm pada waktu berlangsungnya perayaan Iduladha, memicu kecaman luas di dunia Islam. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG