Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (9/2) menegaskan bahwa dataran tinggi Golan akan tetap berada dalam kedaulatan Israel. Pernyataan ini disampaikan sehari setelah Menlu AS bersikap tidak jelas mengenai sikap pemerintahan baru AS terkait status wilayah itu.
Netanyahu menanggapi pertanyaan dari seorang wartawan mengenai “keberatan” AS atas kedaulatan Israel di dataran tinggi Golan.
“Dataran tinggi Golan merupakan bagian dan akan tetap menjadi bagian dari negara Israel, dengan atau tanpa perjanjian. Kita tidak akan mundur dari dataran tinggi Golan. Ini akan tetap menjadi bagian dari negara Israel,” katanya.
Pemerintahan Trump membatalkan kebijakan AS selama beberapa dekade pada tahun 2019 dengan mengakui kedaulatan Israel atas dataran tinggi Golan, yang direbut Israel dari Suriah tahun 1967 dan kemudian dianeksasi dalam langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional. [my/jm]