Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan para orang tua siswi dijadwalkan bertemu di Abuja hari Selasa (15/7). Tapi pejabat Nigeria mengatakan keluarga-keluarga siswi itu mendadak membatalkannya.
Dalam sebuah pernyataan oleh juru bicara kepresidenan Doyon Okupe, Presiden Jonathan menyalahkan perkembangan itu pada apa yang disebutnya “kekuatan politik” kampanye media sosial "Bring Back Our Girls."
Okupe menuduh "Bring Back Our Girls" mendukung para pemimpin oposisi yang berusaha menjatuhkan Goodluck Jonathan pada pemilu tahun 2015.
Seorang aktivis "Bring Back Our Girls" mengatakan kepada VOA keluarga-keluarga siswi yang hilang itu memutuskan sendiri pembatalan itu. Mia Muna mengatakan para keluarga merasa dipermalukan karena presiden baru setuju untuk bertemu setelah ia diminta untuk melakukannya oleh remaja Pakistan penganjur pendidikan, Malala Yousafzai.
Kampanye itu sebelumnya mengecam tanggapan Jonathan pada penculikan itu dan kegagalannya untuk mengunjungi keluarga siswi yang diculik di kota asal mereka.
