Pemimpin perusahaan Nissan, Carlos Ghosn, Jumat (13/5) memperingatkan bahwa kesepakatan untuk membeli sebagian Mitsubishi Motors Corporation tergantung pada hasil penyelidikan Departemen Transportasi Jepang terkait dugaan Mitsubishi menggelembungkan efisiensi BBM mobilnya.
Pejabat Kementerian menggerebek markas Mitsubishi di Tokyo, Jumat (13/5), sehari setelah Nissan mengumumkan pembelian 34 persen Mitsubishi dengan nilai $ 2,2 milhar.
Ghosn mengatakan kesepakatan itu tidak akan dituntaskan sampai jelas apakah manipulasi data bahan bakar tersebut terbatas hanya pada mobil yang dijual di Jepang dan apa hukumannya nanti.
Bulan lalu, Mitsubishi mengakui bahwa beberapa karyawan memanipulasi angka efisiensi bahan bakar, membuat beberapa jenis mobilnya kelihatan lebih irit dari yang sebenarnya. Beberapa mobil yang dimanipulasi menunjukkan efisiensi bahan bakar sekitar 15 persen lebih baik daripada yang sebenarnya.
Pemimpin kedua produsen mobil itu muncul pada konferensi pers, Kamis (12/5) di Yokohama, di mana Nissan bermarkas, mengumumkan apa yang disebut Ghosn kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Mitsubishi sudah memproduksi mobil kecil untuk Nissan yang merupakan bagian penting dari penjualan di Jepang. Mengakuisisi sebagian besar saham Mitsubishi juga akan memberikan Nissan pangsa lebih besar di Thailand dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. [as/uh]
Pejabat Kementerian menggerebek markas Mitsubishi di Tokyo, Jumat (13/5), sehari setelah Nissan mengumumkan pembelian 34 persen Mitsubishi dengan nilai $ 2,2 milhar.
Terkait
Paling Populer
1