Perusahaan pertambangan besar Rusia, Nornickel mengatakan hari Senin, pihaknya sedang mempelajari dampak sanksi baru Amerika Serikat terhadap anak perusahaannya, yang tidak terlibat dalam produksi dan penjualan perusahaan itu.
Pada 23 Agustus, AS menerapkan sanksi terhadap beberapa anak perusahaan Nornickel serta proyek tembaga dan emas Bystrinsky, yang dikendalikan oleh Nornickel. Perusahaan-perusahaan itu terdaftar di antara 400 entitas dan individu “yang produk dan layanannya memungkinkan Rusia mempertahankan upaya perangnya dan menghindari sanksi,” menurut Departemen Keuangan AS.
“Perusahaan produksi dan penjualan grup itu, Norilsk Nickel, Divisi Polar dan anak perusahaannya, Kola MMC serta anak perusahaannya tidak termasuk dalam daftar sanksi AS tertanggal 23 Agustus 2024,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Nornickel, produsen paladium terbesar di dunia dan produsen utama nikel bermutu tinggi, tidak terkena sanksi langsung dari Barat. Namun, sanksi terhadap Moskow mendorong beberapa produsen Barat menghindari pembelian logam Rusia dan pembayaran yang rumit, sehingga mengalihkan penjualannya ke Asia dan berusaha memindahkan beberapa tahap akhir produksinya ke luar negeri.
Dalam pernyataannya, perusahaan tidak menyebutkan sanksi terhadap pabrik Bystrinsky, di mana Nornickel secara tidak langsung memiliki 50,01 persen sahamnya.
Proyek terpencil yang terletak di Timur Jauh Rusia itu mencakup emas, tembaga dan biji besi serta pabrik pengolahan. Produk-produk tersebut sebagian besar dipasok ke China. [ps/ns]
Forum