Perdebatan mengenai pernikahan sesama jenis kelamin di Amerika Serikat beralih ke North Carolina, Selasa (8/5) di mana rakyat telah menyetujui amandemen undang-undang dasar negara bagian yang mendefinisikan pernikahan sebagai perpaduan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Hasil pemungutan suara itu mengubah undang-undang dasar negara bagian itu untuk mengatakan pernikahan seorang laki-laki dan seorang perempuan adalah satu-satunya pernikahan yang sah dan diakui di negara bagian itu.
Undang-undang North Carolina sudah melarang pernikahan homoseksual.
Hasil survei pendapat umum Gallup menunjukkan bahwa 50 persen warga Amerika yakin pernikahan sesama jenis kelamin seharusnya diakui undang-undang sebagai pernikahan yang sah.
Bulan lalu, Pew Research Center yang berbasis di Washington mengeluarkan hasil survei yang menyatakan bahwa 47 persen warga Amerika mendukung pernikahan gay atau homo, sementara 43 persen menentangnya.
Presiden Amerika Barack Obama tidak mendukung pernikahan gay, tetapi mengatakan pandangannya mengenai masalah itu sedang berevolusi. Pada hari Minggu, Wakil Presiden Joe Biden mengatakan dalam acara televisi bahwa ia mutlak menerima pernikahan sesama jenis kelamin.
Iowa, Massachusetts, New Hampshire, New York dan Vermont, tambah District of Columbia, mengizinkan pernikahan sesama jenis kelamin. Undang-undang itu mulai berlaku bulan ini, kecuali ada tantangan hukum menghentikannya.
Bulan Maret, rancangan yang melegalisasi pernikahan sesama jenis ditanda-tangani menjadi undang-undang di Maryland. Undang-undang itu akan mulai berlaku bulan Januari, tetapi penentangnya mengatakan mereka akan mengumpulkan tanda-tangan untuk mengajukan hal itu ke referendum bulan November, dan memberi rakyat kesempatan untuk mendefinisikan pernikahan di Maryland.
Hasil pemungutan suara itu mengubah undang-undang dasar negara bagian itu untuk mengatakan pernikahan seorang laki-laki dan seorang perempuan adalah satu-satunya pernikahan yang sah dan diakui di negara bagian itu.
Undang-undang North Carolina sudah melarang pernikahan homoseksual.
Hasil survei pendapat umum Gallup menunjukkan bahwa 50 persen warga Amerika yakin pernikahan sesama jenis kelamin seharusnya diakui undang-undang sebagai pernikahan yang sah.
Bulan lalu, Pew Research Center yang berbasis di Washington mengeluarkan hasil survei yang menyatakan bahwa 47 persen warga Amerika mendukung pernikahan gay atau homo, sementara 43 persen menentangnya.
Presiden Amerika Barack Obama tidak mendukung pernikahan gay, tetapi mengatakan pandangannya mengenai masalah itu sedang berevolusi. Pada hari Minggu, Wakil Presiden Joe Biden mengatakan dalam acara televisi bahwa ia mutlak menerima pernikahan sesama jenis kelamin.
Iowa, Massachusetts, New Hampshire, New York dan Vermont, tambah District of Columbia, mengizinkan pernikahan sesama jenis kelamin. Undang-undang itu mulai berlaku bulan ini, kecuali ada tantangan hukum menghentikannya.
Bulan Maret, rancangan yang melegalisasi pernikahan sesama jenis ditanda-tangani menjadi undang-undang di Maryland. Undang-undang itu akan mulai berlaku bulan Januari, tetapi penentangnya mengatakan mereka akan mengumpulkan tanda-tangan untuk mengajukan hal itu ke referendum bulan November, dan memberi rakyat kesempatan untuk mendefinisikan pernikahan di Maryland.
