Ilmuwan utama di balik uji coba vaksin virus corona produksi perusahaan "Novavax" di Afrika Selatan mengatakan bahwa hasil uji coba menunjukkan 60% perlindungan terhadap varian yang pertama kali terdeteksi di sana. Ia menambahkan hasil uji coba ini "tidak terbayangkan" akan bisa dicapai timnya.
Profesor Shabir Madhi adalah direktur eksekutif unit penelitian analitik vaksin dan penyakit menular di Wits University di Johannesburg, yang memimpin uji coba tersebut.
Ketika Mengumumkan temuan uji coba itu Kamis (28/1), ia mengatakan Novavax berencana untuk mengembangkan versi vaksin yang akan mencakup virus asli, dan varian virus corona B1.135 Afrika Selatan, jika otoritas kesehatan memutuskan perlunya pembaruan dosis.
Novavax telah mengumumkan vaksin COVID-19-nya tampak 89% efektif berdasarkan temuan awal dari sebuah penelitian di Inggris dan tampaknya juga berhasil melawan versi mutasi baru yang beredar di Inggris dan Afrika Selatan, meskipun dengan tingkat efektivitas yang lebih rendah.
Pengumuman itu muncul di tengah kekhawatiran mengenai apakah berbagai vaksin yang diluncurkan di seluruh dunia akan cukup kuat untuk melindungi dari varian baru. Dunia sangat membutuhkan jenis vaksin jenis baru untuk meningkatkan pasokan yang langka.
Kepala Dewan Riset Medis Afrika Selatan menyambut baik temuan novavax dan mengatakan ada "alasan untuk optimis" terkait efektivitasnya sebesar 60% terhadap varian B1.135. Varian ini sekarang menyebabkan lebih dari 90% kasus baru di negara tersebut. [my/pp]