Badan Keamanan Nasional Amerika itu juga mengumpulkan sembilan kali lebih banyak percakapan pengguna biasa Internet baik warga Amerika maupun bukan. Dan hampir separuh dokumen pengintaian itu berisi nama, alamat e-mail atau rincian lain yang oleh NSA ditandai sebagai milik warga Amerika atau penduduk menetap di Amerika.
Jumlah besar dokumen hasil cegatan itu diberikan kepada Washington Post oleh analis NSA, Edward Snowden yang melarikan diri dari Amerika dan sekarang tinggal di Rusia.
Surat kabar itu menyatakan ada temuan-temuan yang bernilai intelijen dalam pesan-pesan yang dicegat, termasuk di antaranya terungkapnya sebuah proyek nuklir rahasia di luar negeri, pengkhianatan oleh sekutu yang tampaknya setia, ancaman militer dari negara yang tak bersahabat dan identitas para penyusup agresif di jaringan komputer Amerika.
Menurut The Post, dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa pelacakan komunikasi selama berbulan-bulan terhadap lebih dari 50 akun alias telah langsung mengarahkan penangkapan Muhammad Tahir Shahzad, seorang pembuat bom yang berbasis di Pakistan, di Abbotabad pada tahun 2011.
Namun, The Post melaporkan banyak di antara berkas lainnya yang dianggap tak berguna oleh para analis NSA masih disimpan. Surat kabar itu menyebutkan dokumen-dokumen itu memiliki kualitas keintiman yang mengejutkan, berisikan kisah-kisah cinta dan patah hati, hubungan seks terlarang, krisis kesehatan jiwa, percakapan politik dan agama, kekhawatiran masalah keuangan dan harapan-harapan yang tak terpenuhi.
The Post menyatakan kehidupan sehari-hari lebih dari 10 ribu pemegang akun yang tidak menjadi target didaftar dan direkam.
Para pejabat di Washington belum berkomentar mengenai laporan itu.