Beberapa tahun lalu, seorang sahabat minta Andrew Lima membantu memerangi nyamuk yang terus menerus menggigitinya di apartemen-nya di daerah Capitol Hill, Washington DC.
Penemuan Lima, seorang ahli biologi nyamuk, mengejutkan.
“Setelah saya pergi ke rumahnya dan melihat nyamuk pertama, saya pukul dan mengamatinya, dan ternyata itu adalah nyamuk Aedes aegypti," kisahnya tentang kunjungannya pada 2011 itu.
Lima bekerja pada Program Serangga Berpenyakit di Fairfax County, Virginia, dan dia mengenali nyamuk yang membawa virus Zika.
Kini Zika dikaitkan dengan cacad lahir pada ribuan bayi di Amerika Latin.
Nyamuk Aedes aegypti juga menyebarkan virus Dengue (penyebab demam berdarah) dan Chikungunya.
Temuan pada 2011 itu terjadi pada musim panas yang lembab. Lima mengira Aedes aegypti akan hilang pada musim dingin, tetapi selama lima tahun terakhir, Lima mengunjungi daerah tempat tinggal dan tetap menemukan jenis nyamuk ini.
Ahli biologi ini mengatakan kepada VOA, nyamuk-nyamuk ini bisa bertahan dalam cuaca musim dingin, kemungkinan besar katanya, dengan berlindung di bawah jembatan, pohon, atau struktur di bawah tanah, serta bertelur di kubangan air.
Meskipun nyamuk berbahaya ini ditemukan di ibukota Amerika, namun Lima berpendapat hal ini tidak usah dikhawatirkan sebagaimana yang kini melanda Amerika Latin.
“Ada perbedaan, kita tidak tinggal di udara terbuka. Orang memakai AC, pintu kasa kawat dan jendela rapat, sementara di daerah tropis, komponen udara terbuka lebih berpengaruh pada cara orang hidup dan bekerja,” katanya. Itulah sebabnya virus itu tidak mudah ditularkan di sini. [ps/jm]
