Presiden Barack Obama telah mengirim sebuah proposal kepada para legislator Amerika dengan tujuan merampingkan pengeluaran Kongres dan mengurangi defisit anggaran.
Proposal yang dikirim pada hari Senin ke Kongres itu akan memungkinkan presiden memasukkan sebuah paket pemotongan atau pembatalan kepada kongres untuk dipungut suara setelah para legislator meloloskan RAPBN yang mendanai program federal setiap tahun. Presiden akan punya waktu 45 hari untuk melakukannya setelah langkah-langkah apropriasi disetujui.
Para legislator kemudian akan diminta untuk memberi suara langsung setuju atau tidak dalam waktu 25 hari tanpa membuat amandemen apa pun.
Direktur Anggaran Gedung Putih Peter Orszag, Senin kemarin menggambarkan kebijakan itu sebagai 'alat baru' dalam upaya memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Katanya proposal itu berbeda dengan veto per artikel, yang ditolak Mahkamah Agung pada tahun 1998 karena tidak konstitusional. Berdasarkan 'line-item veto' itu, presiden dapat mencoret ketentuan pengeluaran dari sebuah RUU.
