Dalam konferensi pers awal pekan ini, Presiden Obama mengatakan akan minta anggota Kongres menyetujui pasukan militer untuk melawan kelompok militan ultra-radikal di Irak dan Suriah itu dengan pemungutan suara di gedung Kongres Capitol Hill, di mana Obama segera akan menghadapi oposisi di DPR dan Senat.
Pertemuan itu diadakan hanya beberapa hari setelah pemilu paruh waktu di mana Partai Republik mengambil alih mayoritas di Senat dan mempertahankan kontrol di DPR.
Ketika Obama pertama kali mengumumkan serangan udara terhadap pemberontak pada bulan September, ia menggunakan izin kongres yang dipakai oleh Presiden George W. Bush lebih dari satu dekade lalu untuk melakukan serangan balasan terhadap al-Qaida setelah serangan teroris 2001 di Amerika.
Namun Obama mengatakan dalam konferensi pers pekan ini bahwa telah tiba saatnya untuk memperbarui kemenangan perang untuk disesuaikan dengan perang saat ini dan bukan perang sebelumnya. Dia mengatakan kekuatan militer Amerika membutuhkan dukungan baik dari Gedung Putih maupun dari Kongres.
Berbagai laporan media mengutip para pejabat pertahanan mengatakan presiden juga akan berunding dengan para anggota Kongres hari Jumat mengenai permintaan 3.2 milyar dolar tambahan untuk mendanai kampanye anti-ISIS, yang disebut Operation Inherent Resolve.