WASHINGTON DC —
Amerika menyatakan sedang mempertimbangkan apakah harus memata-matai para pemimpin negara-negara sekutu Amerika, setelah muncul laporan mengenai program pemantauan, yang menurut para pejabat pemerintah tidak diketahui Presiden Barack Obama hingga beberapa bulan silam, meskipun program pemantauan itu dimulai sejak 2002.
Seorang pejabat senior pemerintahan Obama menyatakan belum ada keputusan yang dibuat mengenai pemantauan tersebut, meskipun program itu sedang dievaluasi. Tetapi Senator Dianne Feinstein, ketua Komisi Intelijen Senat, mengatakan, ia diberitahu Gedung Putih bahwa pengumpulan informasi intelijen terhadap sekutu-sekutu Amerika tidak akan dilanjutkan.
Pemerintah Obama telah dikecam keras beberapa pekan ini – baik di dalam maupun luar negeri – terhadap tuduhan menyadap komunikasi pribadi 35 pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.
Dalam wawancara hari Senin (28/10) yang disiarkan jaringan televisi kabel “Fusion”, Presiden Obama menolak mengakui bahwa ia tahu NSA telah melakukan penyadapan elektronik secara luas di Perancis, Italia, Spanyol dan negara-negara lain.
Obama menjelaskan, “Yang bisa saya pastikan adalah kami sedang melakukan kajian menyeluruh tentang bagaimana operasi inteljen di luar Amerika. Ada beberapa undang-undang yang sangat tegas tentang apa yang bisa kita lakukan di dalam negeri dan itulah yang menjadi keprihatinan beberapa pihak terkait pengungkapan oleh Snowden. Pada tingkat internasional peraturannya tidka seketat peraturan yang berlaku di dalam negeri. Tetapi saya telah mengatakan – bahkan sebelum pembocoran informasi oleh Snowden – penting bagi kita untuk memastikan agar sejalan perkembangan dan perluasan teknologi serta kapasitas pengumpulan inteljen, kita melakukannya dengan cara-cara yang baik, yang sesuai dengan nilai-nilai kita”.
Mantan kontraktor NSA Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumen awal tahun ini untuk menunjukkan betapa luasnya program pengintaian terhadap internet dan percakapan telefon warga Amerika dan para pemimpin dunia.
Serombongan besar anggota Kongres Uni Eropa kini berada di Washington untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan anggota-anggota Kongres dan pejabat-pejabat inteljen Amerika tentang tuduhan pengintaian itu.
Seorang anggota parlemen Uni Eropa, Claude Morais mengatakan, “Saya kira episode ini telah benar-benar menggoyahkan kepercayaan antara Amerika dan Uni Eropa. Contohnya – Jerman, yang merupakan sekutu sangat dekat, yang benar-benar telah kehilangan kepercayaan. Tapi saya kira, itu bukan pukulan yang mematikan – hanya kehilangan kepercayaan. Dan ada keinginan besar di kalangan Uni Eropa untuk berupaya memulihkan kepercayaan ini, untuk memahami mengapa pemantauan NSA ini perlu, dan mengapa ini tidak proporsional”.
Protes terhadap program intelijen itu meningkat dalam beberapa hari belakangan dengan terungkapnya pemantauan Amerika terhadap komunikasi pribadi 35 pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel sejak 2002, tiga tahun sebelum ia memimpin pemerintahan di Berlin.
Laporan mengenai program mata-mata itu bermula dari dokumen yang terus dibocorkan oleh mantan kontraktor keamanan nasional Edward Snowden, buronan Amerika yang kini tinggal berkat suaka di Rusia.
Feinstein, anggota Demokrat asal California, yang biasanya mendukung pemerintahan Obama, mengatakan, komisinya tidak diberitahu dengan memuaskan mengenai program spionase Amerika itu.
Dalam suatu pernyataan, ia mengatakan dengan tegas menentang program pemantauan terhadap para pemimpin negara-negara sekutu Amerika seperti Perancis, Spanyol, Meksiko dan Jerman.
Direktur Intelijen Nasional James Clapper dan para pejabat lainnya memberi kesaksian hari Selasa (29/10) ini di hadapan sebuah panel di Kongres mengenai program pemantauan yang dilakukan NSA.
Seorang pejabat senior pemerintahan Obama menyatakan belum ada keputusan yang dibuat mengenai pemantauan tersebut, meskipun program itu sedang dievaluasi. Tetapi Senator Dianne Feinstein, ketua Komisi Intelijen Senat, mengatakan, ia diberitahu Gedung Putih bahwa pengumpulan informasi intelijen terhadap sekutu-sekutu Amerika tidak akan dilanjutkan.
Pemerintah Obama telah dikecam keras beberapa pekan ini – baik di dalam maupun luar negeri – terhadap tuduhan menyadap komunikasi pribadi 35 pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.
Dalam wawancara hari Senin (28/10) yang disiarkan jaringan televisi kabel “Fusion”, Presiden Obama menolak mengakui bahwa ia tahu NSA telah melakukan penyadapan elektronik secara luas di Perancis, Italia, Spanyol dan negara-negara lain.
Obama menjelaskan, “Yang bisa saya pastikan adalah kami sedang melakukan kajian menyeluruh tentang bagaimana operasi inteljen di luar Amerika. Ada beberapa undang-undang yang sangat tegas tentang apa yang bisa kita lakukan di dalam negeri dan itulah yang menjadi keprihatinan beberapa pihak terkait pengungkapan oleh Snowden. Pada tingkat internasional peraturannya tidka seketat peraturan yang berlaku di dalam negeri. Tetapi saya telah mengatakan – bahkan sebelum pembocoran informasi oleh Snowden – penting bagi kita untuk memastikan agar sejalan perkembangan dan perluasan teknologi serta kapasitas pengumpulan inteljen, kita melakukannya dengan cara-cara yang baik, yang sesuai dengan nilai-nilai kita”.
Mantan kontraktor NSA Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumen awal tahun ini untuk menunjukkan betapa luasnya program pengintaian terhadap internet dan percakapan telefon warga Amerika dan para pemimpin dunia.
Serombongan besar anggota Kongres Uni Eropa kini berada di Washington untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan anggota-anggota Kongres dan pejabat-pejabat inteljen Amerika tentang tuduhan pengintaian itu.
Seorang anggota parlemen Uni Eropa, Claude Morais mengatakan, “Saya kira episode ini telah benar-benar menggoyahkan kepercayaan antara Amerika dan Uni Eropa. Contohnya – Jerman, yang merupakan sekutu sangat dekat, yang benar-benar telah kehilangan kepercayaan. Tapi saya kira, itu bukan pukulan yang mematikan – hanya kehilangan kepercayaan. Dan ada keinginan besar di kalangan Uni Eropa untuk berupaya memulihkan kepercayaan ini, untuk memahami mengapa pemantauan NSA ini perlu, dan mengapa ini tidak proporsional”.
Protes terhadap program intelijen itu meningkat dalam beberapa hari belakangan dengan terungkapnya pemantauan Amerika terhadap komunikasi pribadi 35 pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel sejak 2002, tiga tahun sebelum ia memimpin pemerintahan di Berlin.
Laporan mengenai program mata-mata itu bermula dari dokumen yang terus dibocorkan oleh mantan kontraktor keamanan nasional Edward Snowden, buronan Amerika yang kini tinggal berkat suaka di Rusia.
Feinstein, anggota Demokrat asal California, yang biasanya mendukung pemerintahan Obama, mengatakan, komisinya tidak diberitahu dengan memuaskan mengenai program spionase Amerika itu.
Dalam suatu pernyataan, ia mengatakan dengan tegas menentang program pemantauan terhadap para pemimpin negara-negara sekutu Amerika seperti Perancis, Spanyol, Meksiko dan Jerman.
Direktur Intelijen Nasional James Clapper dan para pejabat lainnya memberi kesaksian hari Selasa (29/10) ini di hadapan sebuah panel di Kongres mengenai program pemantauan yang dilakukan NSA.