Presiden AS Barack Obama melawat ke Jerman hari Sabtu (6/6) untuk pertemuan dua hari G-7, kelompok tujuh negara industri besar di dunia.
Rusia telah menjadi bagian G-8 sejak tahun 1998, tetapi dikeluarkan tahun lalu karena aktivitasnya di Ukraina.
Meskipun perdagangan adalah fokus agenda resmi pertemuan itu, krisis Ukraina, termasuk aneksasi Rusia atas Krimea di Ukraina diperkirakan akan dibahas.
Berbicara mengenai krisis Ukraina dalam wawancara dengan harian Italia Il Corriere della Sera, yang diterbitkan Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Kyiv enggan menerapkan perjanjian Minsk yang dimediasi Eropa yang dicapai bulan Februari.
Dia mengatakan perjanjian perdamaian itu seharusnya diterapkan dengan berkoordinasi secara erat dengan kepemimpinan republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri secara sepihak, sesuatu yang ditentang Kyiv.
Putin juga mengatakan AS dan Uni Eropa seharusnya membujuk pemerintah Ukraina untuk menghormati perjanjian perdamaian seperti yang dikehendaki perjanjian itu. Rusia, katanya, akan melakukan perannya untuk mempengaruhi pihak berwenang di kedua republik separatis itu.
Menanggapi kekerasan yang meningkat, Gedung Putih telah mengatakan Presiden Obama akan mendesak para pemimpin Uni Eropa pada KTT G-7 untuk mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Moskow atas “agresinya di Ukraina timur.”
Gedung Putih telah mengakui bahwa tekanan ekonomi belum berhasil mendorong Presiden Putin untuk mengubah “perhitungan strateginya di dalam Ukraina.”
Sementara itu, ribuan demonstran berkumpul di kota resor Garmisch-Partenkirchen di Jerman pada malam KTT dua hari yang akan dimulai Minggu (7/6).
Para demonstran yang menyuarakan sejumlah isu tersebut pada umumnya damai, tetapi sejumlah kecil pengunjuk rasa melemparkan botol ke polisi yang membalasnya dengan semprotan air cabai.
Menteri Pertahanan AS mengatakan Presiden Rusia boleh melakukan upaya apa pun untuk melangkah mundur, tapi dunia akan terus melangkah maju.
Terkait
Paling Populer
1